Tolak Cerai, Kekasih Dibunuh Pria Beristri dan Digantung di Jendela

Tolak Cerai, Kekasih Dibunuh Pria Beristri dan Digantung di Jendela

April 12, 2025 0 By majalahbet

Majalahbet, Jakarta – Tatang Suhendra, seorang pria berusia 26 tahun, terlibat dalam kasus pembunuhan kekasih gelapnya, RS, yang berusia 33 tahun, di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Kematian RS ditemukan tragis, di mana tubuhnya digantung di teralis jendela agar terlihat seperti bunuh diri. Tindakan nekat ini diambil Tatang setelah ia menolak permintaan RS untuk menceraikan istri sahnya.

Kejadian di Kontrakan
Kejadian tersebut berlangsung pada pagi hari Selasa, 8 April 2025, di sebuah kontrakan di Jalan Teladan, Kelurahan Bandung Kiri. Perdebatan antara Tatang dan RS terjadi sebelum kematian, yang berujung pada tindakan fatal. Dalam suasana tegang, Tatang mengikat leher RS dengan seutas tali, sehingga membuatnya kehabisan napas.

Toko Game Online Terpecaya

Penutupan Jejak
Setelah memastikan RS tidak bergerak, Tatang berusaha menutupi jejak dengan menggantung jasadnya dalam posisi mencurigakan. Tak lama setelah kejadian, seorang tetangga yang khawatir karena tidak mendapatkan kabar dari RS mulai mencarinya. Upaya pencarian oleh ketua RT dan polisi membuahkan hasil ketika mereka berhasil membuka pintu kontrakan dan menemukan RS dalam kondisi mengenaskan.

Penangkapan Tersangka
Tatang ditangkap pada 9 April 2025 di Kecamatan Muara Kelingi, ketika kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dalam pengakuannya, Tatang mengaku telah menjalin hubungan asmara dengan RS selama dua tahun, meski ia sudah beristri. Konfrontasi antara keduanya bermula ketika RS meminta Tatang untuk menceraikan istrinya.

Ancaman Hukum
Sekarang, Tatang menghadapi ancaman hukuman serius, termasuk Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 365 KUHP terkait pencurian dengan kekerasan. Kasus ini menarik perhatian publik dan memperlihatkan kompleksitas hubungan antara cinta dan komitmen, serta dampaknya yang berbahaya.

Kesimpulan

Kasus Tatang Suhendra menunjukkan dampak tragis dari hubungan terlarang dan konflik emosional. Tindakan kejamnya terhadap RS menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan tanggung jawab dalam hubungan, sekaligus menyoroti konsekuensi fatal dari keputusan yang dipicu oleh tekanan emosional.

Baca Juga : Kejahatan Seksual di NTT Darurat, 60 Persen Korban Teridentifikasi Anak-anak

Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA