Motif Sakit Hati, Keponakan Bunuh Tante di Bogor

Motif Sakit Hati, Keponakan Bunuh Tante di Bogor

April 9, 2025 0 By majalahbet

Majalahbet, Jakarta – Motif pembunuhan terhadap Evi Latifah, seorang perempuan paruh baya berusia 59 tahun, oleh keponakannya, Rezky Fauzan Ranawijaya, akhirnya terungkap. Tersangka berbuat tega menghabisi nyawa tantenya akibat sakit hati. Menurut Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi, insiden tragis ini terjadi pada pukul 16.00 WIB di hari Minggu, 6 April 2025. Kejadian tersebut berawal ketika Rezky yang berencana pergi bersama teman-temannya diminta oleh Evi untuk mencuci piring.

Percekcokan Memicu Tragedi Di Bogor

Aji menjelaskan bahwa permintaan tersebut menimbulkan sedikit percekcokan antara keduanya. “Tantenya mencipratkan air ke muka, sehingga tersangka tidak terima dan melempar spons cuci piring ke arah korban,” ujarnya. Dalam keadaan marah, Rezky langsung melakukan pemukulan secara brutal terhadap Evi, menyebabkan korban terjatuh dan berlumuran darah. Meski mengalami luka parah, Rezky terus menyerang tantenya hingga nyawa Evi tak tertolong.

Toko Game Online Terpecaya

Penyebab Emosi yang Memuncak

Dari hasil pemeriksaan sementara, Rezky menyatakan bahwa ia merasa sakit hati dan kesal terhadap tantenya, terutama karena selama ini ia diasuh oleh Evi dan merasa dikekang dalam banyak hal. “Tersangka ini memang sudah menanggung emosinya dari sebelumnya, sebab ia sering dilarang keluar rumah oleh tantenya,” ungkap Aji. Kejadian ini semakin memicu emosi Rezky saat ia dilarang pergi oleh Evi.

Ancaman Hukum dan Lanjutan Penyelidikan

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan seberapa dalam rasa kebencian yang dirasakan Rezky terhadap tantenya. Tersangka diancam dengan hukuman 15 tahun penjara berdasarkan Pasal 338 Juncto Pasal 351 Ayat 4. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dalam keluarga untuk mencegah tragedi semacam ini terjadi.

Kesimpulan

Kasus pembunuhan yang melibatkan Rezky Fauzan Ranawijaya dan Evi Latifah membuktikan bahaya yang bisa muncul dari konflik pribadi yang tidak terselesaikan. Rasa sakit hati dan ketidakpuasan yang dipendam dapat berujung pada tindakan yang tidak terduga dan tragis. Ini menjadi peringatan bagi semua orang pentingnya menjaga komunikasi yang baik dalam keluarga untuk mencegah terjadinya konflik yang bisa berujung pada kekerasan. Penegakan hukum yang tepat juga diharapkan dapat memberikan efek jera dan mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengelola emosi dan hubungan interpersonal.

Baca Juga : Iptu (Purn) Djamal Renhoat Ditembak Mati oleh KKB di Papua

Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA