
Dokter PPDS Pemerkosa di RSHS Bandung Ternyata Alami Kelainan Perilaku Seksual, Ini Temuan Polisi
April 10, 2025Majalahbet, Jakarta – Polisi mengungkapkan adanya indikasi kelainan perilaku seksual pada seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang dituduh melakukan pemerkosaan terhadap anggota keluarga pasien. Penemuan ini berdasarkan pemeriksaan awal terhadap dokter PPDS berinisial PAP (31).
Keterangan Polisi mengenai Temuan Awal
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Surawan, menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan selama beberapa hari, terdapat kecenderungan bahwa tersangka mengalami kelainan dalam hal seksual. Surawan menyatakan, “Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual ya.”
Rencana Pemeriksaan Psikologi Forensik
Untuk memperkuat temuan tersebut, penyidik berencana melakukan pemeriksaan psikologi forensik terhadap pelaku. Surawan menambahkan, “Nanti kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi untuk tambahan pemeriksaan.”
Kronologi Kejadian Pemerkosaan
Pelaku, yang merupakan dokter residen anestesi, diduga memerkosa korban berinisial FH (21) di salah satu ruangan baru di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Kejadian ini terjadi saat FH mendampingi ayahnya yang dalam kondisi kritis. Pelaku meminta korban untuk melakukan transfusi darah sendirian, tanpa didampingi keluarganya.
Temuan Bukti di Tempat Kejadian
Dari hasil pemeriksaan, penyidik menemukan sisa sperma di tubuh korban serta alat kontrasepsi yang digunakan pelaku. Saat ini, sampel-sampel tersebut telah dibekukan untuk diuji melalui tes DNA guna memastikan kecocokan dengan pelaku. Surawan menjelaskan, “Akan diuji lewat DNA, kita harus uji.”
Penangkapan Pelaku dan Percobaan Bunuh Diri
Dokter PPDS pelaku pemerkosaan ditangkap pada 23 Maret 2025, lima hari setelah kejadian. Saat akan ditangkap, pelaku berusaha bunuh diri dengan melukai pergelangan tangannya dan harus dirawat sebelum resmi ditahan. “Pelaku, setelah ketahuan, itu sempat berusaha bunuh diri juga. Memotong urat-urat nadi,” ujar Surawan.
Baca Juga : Kunjungan Diplomatik Prabowo Subianto ke Turki, Disambut Presiden Erdogan
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA