
Bunker Perang Dingin Tersembunyi di Norwegia Fakta Mengejutkan di Balik Pegunungan Utara
April 3, 2025Majalahbet, Jakarta – Di balik pegunungan wisata Norwegia utara, tersembunyi fasilitas militer yang telah lama terlupakan. Terdapat jet tempur dan kapal selam nuklir. Gua-gua pegunungan ini diubah menjadi bunker selama Perang Dunia dan Perang Dingin. Pada puncak Perang Dingin, sekitar 3.000 fasilitas bawah tanah dibangun di Norwegia. Namun, banyak dari mereka yang tidak diketahui oleh warga Norwegia.
Norwegia Mengaktifkan Kembali Bunker Perang Dingin
Dilansir oleh BBC, Norwegia kini mengaktifkan dua bunker Perang Dingin. Ini sebagai respons terhadap situasi geopolitik yang memanas. Perang di Ukraina dan ketegangan dengan Rusia menjadi faktor utama. Lokasi Norwegia yang dekat dengan Rusia juga mempengaruhi keputusan ini. Ancaman invasi dari Rusia menjadi perhatian serius.
Ancaman Rusia terhadap Norwegia
Peneliti senior Institut Fridtjof Nansen, Andreas Østhagen, menyebutkan bahwa Rusia telah menjadi ancaman bagi Norwegia jauh sebelum invasi ke Ukraina dan Krimea. Antara 2006-2008, Norwegia mencatat peningkatan aktivitas militer Rusia di Arktik. Investasi besar-besaran ke Armada Utara Rusia juga menjadi tanda bahaya. Latihan militer Rusia di Arktik dimulai lagi sejak Perang Dingin.
Pangkalan Udara Bardufoss dan Pangkalan AL Olavsvern
Norwegia kini mengaktifkan kembali dua struktur penting di dekat perbatasan dengan Rusia. Kedua lokasi ini terletak di utara Lingkar Arktik. Pangkalan Udara Bardufoss dan pangkalan angkatan laut Olavsvern memiliki sejarah panjang. Selama Perang Dingin, keduanya menjadi titik strategis penting.
Hanggar di Pegunungan: Pangkalan Udara Bardufoss
Pangkalan Udara Bardufoss dibangun pada 1938. Awalnya, fasilitas ini dirancang untuk mengantisipasi ancaman dari Uni Soviet. Selama Perang Dunia II, pesawat tempur Jerman juga sempat digunakan di sini. Setelah 40 tahun ditutup, hanggar ini kini direnovasi. Struktur hanggar mendukung ketahanan dan kemampuan pesawat tempur F-35 terbaru milik Norwegia.
Pangkalan AL Olavsvern Markas Kapal Selam dan Kapal Perang
Pangkalan angkatan laut Olavsvern dibangun pada 1950. Fasilitas ini dimaksudkan untuk menjadi pusat komando dan fasilitas kapal selam serta kapal perang. Pangkalan ini dirancang untuk menghadapi Armada Utara Soviet. Namun, setelah runtuhnya Uni Soviet, pangkalan ini kehilangan relevansinya. Pada 2013, fasilitas ini dijual kepada investor swasta.
Keamanan dan Potensi Ancaman Terhadap Pangkalan
Olavsvern dan fasilitas lainnya dirancang untuk tahan terhadap ledakan bom nuklir. Namun, di era modern, mereka menjadi lebih rentan terhadap serangan teknologi canggih. Bom berpemandu GPS dapat menjadi ancaman baru. Keberadaan citra satelit yang memetakan titik masuk dan ventilasi pangkalan meningkatkan potensi penetrasi dari pihak asing.
Baca Juga : China Lakukan Latihan Militer di Sekitar Taiwan, Uni Eropa Khawatirkan Ketegangan
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA