Perdebatan Hangat Trump-Zelensky: Menyoroti Perbedaan Pandangan dalam Perang Ukraina

Perdebatan Hangat Trump-Zelensky: Menyoroti Perbedaan Pandangan dalam Perang Ukraina

March 2, 2025 0 By majalahbet

Majalahbet, Jakarta – Pertemuan yang penuh ketegangan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terjadi pada Jumat (28/02) di Gedung Putih. Walaupun awalnya terlihat baik-baik saja, pertemuan tersebut berubah menjadi pertengkaran panas yang terekam di depan kamera TV dunia.

Penyambutan yang Penuh Kehormatan di Awal Pertemuan

Pertemuan diawali dengan suasana yang cukup sopan, di mana Zelensky disambut oleh Trump di pintu Sayap Barat Gedung Putih dengan barisan kehormatan. Sebagai simbol persahabatan, Zelensky memberikan sabuk juara petinju Ukraina, Oleksandr Usyk, kepada Trump. Trump juga memuji pakaian yang dikenakan Zelensky, menandakan suasana awal yang penuh penghormatan.

Suasana Ramah Berubah Drastis

Namun, suasana tersebut segera berubah. Seperti dilansir BBC, beberapa menit setelah sambutan hangat itu, situasi menjadi tegang. Tiba-tiba, nada bicara yang awalnya ramah berubah menjadi keras, dengan suara yang meninggi dan tatapan tajam. Semua itu terjadi di depan kamera, mengejutkan para wartawan yang hadir.

Presiden Trump dan Wakil Presiden AS, JD Vance, mulai mencaci maki Zelensky, menuduhnya tidak berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan Amerika Serikat kepada Ukraina. Ketegangan semakin meningkat ketika JD Vance memberi tahu Zelensky bahwa perang di Ukraina sebaiknya diakhiri melalui jalur diplomasi.

 

Toko Game Online Terpecaya

Pertikaian tentang Diplomasi dan Perang

Zelensky yang merasa ditekan, merespons dengan nada tegas. “Diplomasi macam apa?” tanya Zelensky, mempertanyakan usulan Vance. Ketika Trump menyebutkan bahwa Zelensky seharusnya bersyukur karena Amerika sudah memberikan banyak dukungan, Zelensky membalas, “Saya sangat serius, Tuan Presiden. Saya presiden dalam keadaan perang.”

Trump, yang tampaknya semakin kesal, menanggapi dengan keras, mengatakan bahwa Zelensky “bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga” dan tidak menghormati negara yang telah mendukung Ukraina lebih dari yang seharusnya.

Pertengkaran Mengenai Diplomasi dengan Rusia

Ketegangan semakin memuncak ketika Trump mengungkapkan bahwa Amerika Serikat sedang membuat kesepakatan dengan Rusia. Zelensky, yang merasa didikte oleh AS dalam hal keputusan politik terkait konflik dengan Rusia, merasa tidak terima. Ia menegaskan bahwa tidak akan berkompromi dengan Vladimir Putin yang disebutnya sebagai “pembunuh di wilayah kami.”

Duta Besar Ukraina untuk AS yang turut hadir dalam pertemuan tersebut dilaporkan tampak kebingungan dan memegangi kepalanya, menyaksikan ketegangan yang berkembang.

Zelensky Menarik Diri

Rencana penandatanganan perjanjian mengenai sumber daya mineral antara Trump dan Zelensky yang semula direncanakan pun dibatalkan setelah pertengkaran tersebut. Zelensky memutuskan untuk meninggalkan pertemuan lebih awal, meninggalkan Gedung Putih tanpa mencapai kesepakatan.

Pernyataan Zelensky Pasca-Ribut

Usai pertemuan, Zelensky memberikan wawancara kepada wartawan. Ia menyatakan kekecewaannya dengan sikap Trump yang tidak menunjukkan dukungan yang jelas untuk Ukraina. “Ukraina dan Amerika harus berada pada pihak yang sama dalam melawan Rusia,” tegasnya. Namun, Trump menganggap bahwa Zelensky belum siap untuk perdamaian, sementara ia sendiri lebih menginginkan solusi damai antara Ukraina dan Rusia.

Kesimpulan

Pertemuan ini menyoroti perbedaan pandangan antara Zelensky dan Trump mengenai cara menyelesaikan konflik di Ukraina. Sementara Zelensky berjuang untuk kedaulatan negaranya dan menolak kompromi dengan Rusia, Trump berfokus pada upaya mencapai perdamaian. Ketegangan ini memperlihatkan tantangan besar dalam hubungan internasional di tengah perang yang masih berlangsung di Ukraina.

Baca Juga : XPENG Hadir di Indonesia, Mobil Listrik Asal China dengan Inovasi Futuristik

 

Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA