
Korsel Berlakukan Zona Larangan Terbang Menjelang Sidang Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol
March 13, 2025Majalahbet, Jakarta – Korea Selatan (Korsel) akan memberlakukan zona larangan terbang di atas gedung Mahkamah Konstitusi menjelang putusan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. Kebijakan ini mulai berlaku pada tengah malam, Rabu (12/3/2025), dengan tujuan meningkatkan keamanan dan mencegah potensi ancaman selama sidang.
Tujuan Keamanan Mencegah Kejahatan dan Terorisme
Otoritas keamanan Korsel menjelaskan bahwa larangan penerbangan ini bertujuan untuk mengurangi risiko terorisme dan kejahatan di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi. Semua pesawat dan drone dilarang melintas di atas kawasan tersebut, kecuali petugas tanggap darurat yang diperlukan. Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan dan kelancaran sidang pemakzulan Presiden Yoon.
Durasi Kebijakan Berlaku Hingga 31 Maret
Zona larangan terbang ini akan berlaku mulai hari ini dan dapat diperpanjang hingga 31 Maret 2025. Keputusan untuk memperpanjang kebijakan ini akan tergantung pada situasi yang berkembang selama sidang pemakzulan. Hal ini menunjukkan kesiapsiagaan tinggi pemerintah Korsel dalam menjaga stabilitas hukum dan keamanan negara.
Yoon Suk Yeol Dibebaskan, Menunggu Putusan Pemakzulan
Pada Sabtu (8/3), Presiden Yoon Suk Yeol dibebaskan dari pusat penahanan setelah sebelumnya ditahan sejak Januari. Penahanan Yoon terkait dengan upaya darurat militer yang gagal pada Desember 2024, namun pengadilan Seoul memutuskan bahwa penahanannya tidak sah. Meski dibebaskan, Yoon masih menghadapi tuduhan pemberontakan dan kini menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi tentang apakah pemakzulannya akan diterima atau ditolak.
Kesimpulan
Penerapan zona larangan terbang di atas gedung Mahkamah Konstitusi Korea Selatan mencerminkan langkah preventif yang diambil untuk menjaga keamanan selama proses sidang pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. Kebijakan ini juga menunjukkan upaya pemerintah Korsel dalam memastikan stabilitas hukum dan mencegah potensi ancaman terorisme. Sementara itu, nasib Yoon Suk Yeol masih bergantung pada keputusan Mahkamah Konstitusi yang akan menentukan apakah pemakzulannya akan diterima atau dibatalkan. Keputusan ini memiliki dampak besar bagi masa depan politik Korea Selatan.
Baca Juga : Penyebab dan Dampak Melemahnya Sirkulasi Atlantik Terhadap Iklim Dunia
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA