Hamas Tuding Israel Ingin Memaksakan Penyerahan Gaza Setelah Serangan Besar-besaran

Hamas Tuding Israel Ingin Memaksakan Penyerahan Gaza Setelah Serangan Besar-besaran

Maret 19, 2025 0 By majalahbet

Majalahbet, Jakarta – Pemimpin Hamas, Sami Abu Zuhri, mengklaim bahwa serangan besar-besaran yang dilakukan Israel baru-baru ini di Gaza bertujuan untuk memaksakan penyerahan wilayah Palestina tersebut. Serangan ini dilaporkan menewaskan sekitar 400 orang dan disebut melibatkan Amerika Serikat (AS) dalam tindakan agresi tersebut.

Israel Dianggap Melemahkan Perjanjian Gencatan Senjata

Abu Zuhri menegaskan bahwa Israel ingin melemahkan negosiasi perjanjian gencatan senjata tahap kedua antara kedua belah pihak. Menurutnya, serangan tersebut adalah bagian dari upaya Israel untuk memaksakan perjanjian penyerahan Gaza. “Tujuan pembantaian ini adalah untuk melemahkan perjanjian gencatan senjata dan berupaya memaksakan perjanjian penyerahan,” ujar Abu Zuhri.

 

Toko Game Online Terpecaya

PM Israel Dituduh Mengorbankan Sandera

Sebelumnya, Hamas juga menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengorbankan para sandera yang masih ditahan di Gaza. Tuduhan ini muncul setelah serangan udara terbaru Israel terhadap sejumlah lokasi di Jalur Gaza pada 18 Maret 2025, ketika upaya memperpanjang gencatan senjata menemui kebuntuan.

Serangan Udara Israel Membatalkan Gencatan Senjata

Hamas menilai serangan udara Israel sebagai pembatalan perjanjian gencatan senjata tahap pertama, yang memengaruhi nasib 59 sandera yang masih ditahan di Gaza. Dengan pembatalan ini, masa depan gencatan senjata tahap kedua menjadi tidak jelas.

Perundingan Gencatan Senjata Tahap Kedua Tertunda

Perundingan gencatan senjata tahap kedua antara Hamas dan Israel masih belum mencapai kesepakatan. Gencatan senjata tahap pertama telah berakhir, dan belum ada kemajuan dalam perundingan lanjutan.

Rencana Kontroversial Trump untuk Gaza

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, telah mengungkapkan rencana kontroversial untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza dan mengubah wilayah tersebut menjadi sebuah resort. Rencana ini telah dikecam dan ditolak oleh komunitas internasional.

Baca Juga : Media China Dukung Kebijakan Trump Bekukan Media AS, Global Times Sebut VOA Pabrik Kebohongan

 

Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA