
Ekrem Imamoglu Ditangkap, Oposisi Sebut Penahanan Sebagai Kudeta Politik
Maret 22, 2025Majalahbet, Jakarta –Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang merupakan rival politik utama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, ditangkap oleh pihak kepolisian Turki pada Rabu (19/3/2025). Penahanan ini terkait dengan penyelidikan dugaan korupsi, yang segera memicu kecaman keras dari kubu oposisi. Polisi melakukan penggerebekan di rumah Imamoglu, menahannya atas sejumlah tuduhan termasuk penyuapan, pemerasan, dan keterlibatan dalam organisasi kriminal. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa lebih dari 100 tersangka telah ditangkap dalam penyelidikan ini.
Pencabutan Gelar Sarjana Imamoglu Memperburuk Situasi
Beberapa jam sebelum penangkapan, Universitas Istanbul mencabut gelar sarjana Imamoglu dengan klaim bahwa gelar tersebut palsu. Pencabutan gelar ini menjadi masalah besar karena kandidat presiden di Turki diwajibkan memiliki kualifikasi pendidikan tinggi. Langkah tersebut semakin memperburuk citra Imamoglu di mata publik dan mendalamkan ketegangan politik di negara itu.
Oposisi Menyebut Penahanan Imamoglu Sebagai ‘Kudeta’
Pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP), Ozgur Ozel, mengutuk penahanan Imamoglu dan menyebutnya sebagai sebuah upaya kudeta terhadap calon presiden yang akan datang. Ozel menilai bahwa penggunaan kekerasan oleh aparat negara untuk menggantikan keinginan rakyat adalah bentuk kudeta yang tidak dapat diterima. “Kami tidak akan menyerah. Pada akhirnya, keinginan rakyat akan menang dan Turki akan menang,” ujar Ozel dalam sebuah pernyataan.
Penyelidikan Terpisah Terkait Dukungan untuk PKK
Selain dugaan korupsi, penahanan Imamoglu juga terkait dengan penyelidikan terpisah yang menuduhnya membantu kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki. Menurut kantor berita Anadolu, Imamoglu termasuk dalam tujuh orang yang ditahan dalam penyelidikan ini, yang menambah ketegangan politik di Turki.
Larangan Demonstrasi di Istanbul Pasca Penahanan
Setelah penggerebekan dan penahanan Imamoglu, kantor gubernur Istanbul mengeluarkan larangan terhadap semua aksi protes di kota tersebut hingga 23 Maret. Keputusan ini bertujuan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari protes yang telah meluas di kalangan pendukung Imamoglu dan pihak oposisi.
Baca Juga : Australia Menang Telak 5-1 atas Indonesia, Craig Goodwin Ungkap Titik Balik Pertandingan
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA