Majalahbet, Jakarta – Sebuah serangan mengerikan terjadi di sebuah sekolah di Chelyabinsk, Rusia selatan, di mana seorang murid laki-laki berusia 13 tahun melukai empat orang menggunakan palu.
Korban serangan tersebut adalah dua anak perempuan berusia 13 tahun, seorang anak laki-laki, dan seorang guru, yang semuanya kini dirawat di rumah sakit.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan setempat.
Peristiwa ini dilaporkan oleh Gubernur Provinsi Aleksey Teksler melalui media sosial X, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, pada Senin (16/09).
Selain membawa palu, tersangka dilaporkan juga membawa pisau dan pistol.
Meski motif di balik serangan tersebut masih belum diketahui, insiden ini memicu keprihatinan besar terkait keamanan sekolah di wilayah tersebut.
Gubernur Teksler mempertanyakan bagaimana siswa bisa masuk sekolah dengan membawa palu dan senjata, serta mengkritik lambatnya tanggapan petugas keamanan sekolah. Ia memerintahkan peninjauan ulang protokol keamanan di semua sekolah di wilayahnya.
Penyelidikan Diluncurkan
Komite Investigasi Rusia telah meluncurkan penyelidikan terkait dugaan “pembunuhan terencana” dan “pengabaian” dalam kasus ini. Serangan tersebut terjadi di sekolah nomor 68 di Chelyabinsk.
Serangan bersenjata di sekolah-sekolah Rusia, yang sebelumnya jarang terjadi, kini mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Hingga Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut tren tersebut sebagai pengaruh dari globalisasi, yang menurutnya terinspirasi dari insiden di Amerika Serikat.
Menyikapi situasi ini, Putin telah memperketat undang-undang terkait kepemilikan senjata api.
Serangan brutal di Chelyabinsk bukanlah kasus pertama. Pada Desember 2023, seorang siswi berusia 14 tahun menembak teman sekelasnya di Bryansk, Rusia barat daya, sebelum akhirnya bunuh diri.
Sebelumnya, penembakan di Ijevsk pada September 2022 menyebabkan 18 orang tewas, sementara serangan di Kazan pada tahun 2021 menewaskan sembilan orang.
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA