Venna Melinda Alami KDRT, Beginilah Ciri” Korban KDRT Psikis

January 10, 2023 0 By Majalahbet

Venna Melinda Alami KDRT, Beginilah Ciri” Korban KDRT Psikis

Belakangan ini tak sedikit Aktris yang tersorot karena kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perselingkuhan, Hal ini juga terjadi pada Venna Melinda yang juga telah melaporkan suaminya, Ferry Irawan, atas dugaan kasus KDRT, Pasalnya, pernikahan Venna dengan Ferry belum genap satu tahun.

Keduanya diketahui menikah di Bali pada 7 Maret 2022 silam.

Kekerasan dalam bentuk apapun akan selalu rumit dan sulit untuk dikenali, terutama yang berbentuk emosional. Berbeda dengan kekerasan fisik yang sering kali memberikan bukti nyata, kekerasan emosional dalam hubungan dapat melibatkan permainan pikiran yang sangat rumit dan toksik.

 

Hubungan abusive adalah istilah untuk menggambarkan hubungan di mana salah satu pihak berusaha untuk menguasai dan mengendalikan pihak lainnya dengan perilakunya yang negatif.

Sementara kekerasan emosional adalah jenis kekerasan yang meliputi serangan secara verbal maupun ditampakkan secara tidak langsung lewat perilaku manipulatif, Terkadang sulit untuk mengetahui apakah Anda mengalami masalah hubungan normal atau sedang dimanipulasi oleh pasangan anda, berikut beberapa Ciri-ciri Anda berada dalam hubungan yang abusive.

 

Kontrol Berlebihan / Kontrol Penuh

Pasangan Anda mungkin tampak terlalu banyak berinvestasi dalam kehidupan sosial Anda, atau mengawasi rutinitas Anda sehari-hari, Pasangan yang penuh kontrol akan membuat Anda tidak memiliki kebebasan untuk membuat pilihan sendiri, baik secara terang-terangan maupun secara halus.

Bahkan, komentar kecil darinya yang merusak rasa kepercayaan diri Anda adalah salah satu bentuk kontrol yang berlebihan.

 

Selalu Menggunakan Nada Tinggi Saat Berbicara

Menaikkan suara sesekali dalam berbincang adalah hal yang wajar, Namun hal ini bisa menjadi tidak sehat jika ketidak setujuan yang terus menerus berkembang menjadi teriakan.

Hal ini akan memprihatinkan jika Anda menjadi takut dengan pasanganmu.
Berteriak tentu membuat pasangan lebih sulit untuk mengutarakan percakapan yang produktif.

 

Penghinaan Hingga Merendahkan

Ketika Anda direndahkan atau dihina oleh pasangan, hal ini akan membuat Anda lebih sulit untuk mengungkapkan perasaan Anda. Ahli mencatat bahwa dalam hubungan yang sehat, Anda dapat mengharapkan pasangan Anda akan mendengar dan menghormati Anda.

Jika pasangan menanggapi kebutuhan Anda dengan sarkasme yang kejam, arogansi, jijik, atau apatis, maka penghinaan dapat menjadi penghalang dalam hubungan Anda.

 

Perasaan Defensif Terhadap Pasangan Anda Hingga Menjadi Takut

Saat Anda terus menerus merasa harus membela diri, komunikasi dengan pasangan akan menjadi lebih negatif.
Penting bagi kedua belah pihak untuk dapat berbicara secara terbuka dan jujur dengan satu sama lain untuk menyelesaikan masalah.

Perasaan defensif yang terlalu sering bisa terasa seperti Anda berada dalam pertempuran di mana perisai Anda selalu terangkat.

Ancaman

Anda akan merasa dalam bahaya jika pasangan Anda mengancam dengan cara apapun.
Pemaksaan dapat mencakup pemerasan, ancaman kekerasan fisik atau bunuh diri, atau pernyataan intimidasi lainnya.
Namun, bentuk ancaman apapun memiliki maksud yang sama, yakni untuk memojokkan korbannya.

 

Menolak Berkomunikasi

Stonewalling adalah keadaan saat pasangan terus menolak untuk berkomunikasi.
Berdiam diri ketika pertengkaran dimulai pun termasuk perilaku stonewalling.

Saat pasangan selalu menutup percakapan yang membuatnya tidak nyaman, ini akan membuat Anda merasa seperti ditinggalkan, Penolakan untuk mendiskusikan masalah bisa terkesan sebagai penolakan atau kurangnya perhatian terhadap perasaan Anda.

 

Selalu Menyalahkan

Korban kekerasan emosional sering kali dibuat percaya bahwa merekalah penyebab kekerasan dan ketidak bahagiaan mereka sendiri.
Hal ini membuat siklus hubungan toksik jauh lebih sulit untuk diselesaikan.
Hal ini dapat diperparah dengan rasa malu yang dirasakan banyak korban karena membiarkan pelecehan mereka berlanjut.

 

Gaslighting

Gaslighting merupakan bentuk manipulasi dimana pelaku menyesatkan korban dengan narasi palsu. Hal ini mengakibatkan korban bisa mempertanyakan penilaian dan realitas yang mereka alami atau rasakan. Selain itu, gaslighting juga menyebabkan korban meragukan ingatan, penilaian, dan kewarasan mereka.

Jika Anda menemukan bahwa kekhawatiran Anda sering diabaikan sebagai “salah”, “bodoh”, atau “gila”, Anda mungkin mengalami gaslighting dalam hubungan Anda.

 

Diasingkan

Kekerasan emosional meluas dan memengaruhi semua bidang dalam kehidupan.
Salah satu yang menonjol adalah kerugian yang ditimbulkan pada hubungan korban dengan kerabat terdekat atau keluarga.

Pelaku kekerasan sering menyakinkan pasangannya bahwa tidak ada yang peduli dengannya.
Perasaan diasingkan ini dapat menyebabkan korban merasa sendiri dan dijauhi dari orang yang dicintai serta diri mereka sendiri.

 

Hubungan Labil

Jika suatu hubungan terus-menerus terganggu oleh perubahan suasana hati, itu bisa menandakan hubungan abusive. Banyak orang mengalami pasang surut secara alami.

Namun hal ini menjadi masalah ketika merugikan pasangan.

Pelaku kekerasan yang mudah berubah sering menghujani korbannya dengan hadiah dan kasih sayang setelah pertengkaran hebat, hanya untuk menjadi marah kembali tidak lama kemudian.

Baca Juga : Sepasang Kekasih Tewas di Hotel, Tinggalkan Sepucuk Surat

Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023

 

Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.