
Taliban Kena Mental 5 Negara, Gara” Larang Wanita Tuk Kuliah
December 23, 2022
Taliban Kena Mental 5 Negara, Gara” Larang Wanita Tuk Kuliah
Taliban yang melarang perempuan Afghanistan untuk mengenyam pendidikan di universitas, akhirnya kena Mental lima negara ini, Kelima negara yang mayoritasnya Muslim, mulai dari Arab Saudi hingga Turki, mengecam ketidakadilannya Taliban.
Keputusan ini membuat hak perempuan kian tertekan setelah Taliban menggulingkan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani pada Agustus 2021, Dunia Kini pun menganggap Taliban melanggar janjinya sendiri untuk mendirikan negara yang terbuka, ketika mereka berhasil merebut kekuasaan tahun lalu.
Berikut lima negara mayoritas Islam yang melontarkan kecaman tersebut.
Arab Saudi Yang Memproduksi Minyak Dunia
Kementerian Luar Negeri Saudi mengaku sangat heran dan menyesali keputusan Taliban yang “menolak hak perempuan Afghanistan untuk mengenyam pendidikan di universitas, Mereka meminta Taliban untuk segera mencabut larangan yang melanggar janji rezim itu saat merebut pemerintahan Afghanistan pada tahun 2021 lalu.
Kementerian Luar Negeri menyatakan keheranan dan kekecewaan Kerajaan Saudi terhadap keputusan pemerintah Afghanistan yang melarang hak perempuan mengenyam pendidikan di universitas dan menyerukan membatalkan keputusan itu,” bunyi pernyataan Kemlu Saudi di Twitter pada Rabu (23/12).
Qatar Yang Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia Tahun 2022
Kementerian Luar Negeri Qatar juga menyatakan “kekhawatiran dan kekecewaan yang mendalam” atas pemberlakuan larangan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kemlu Qatar meminta Taliban “meninjau kembali keputusannya agar sejalan dengan ajaran Islam mengenai hak-hak bagi kaum perempuan.”
Uni Emirat Arab-UEA dan PBB
Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab (UEA) juga tak ketinggalan mengkritik keputusan diskriminatif Taliban, Mereka menganggap keputusan tersebut membahayakan upaya internasional untuk berinteraksi dengan Taliban demi mengedepankan kepentingan rakyat Afghanistan.
UEA menegaskan kembali bahwa keputusan ini, serta larangan sebelumnya terhadap anak perempuan untuk mengakses pendidikan menengah, melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan ajaran Islam, dan harus segera dibatalkan,” bunyi pernyataan mereka.
Lana Nusseibeh selaku perwakilan tetap UEA untuk PBB juga mengatakan bahwa “keputusan tersebut adalah contoh terbaru dari pembatasan yang diberlakukan terhadap perempuan dan anak perempuan sejak Agustus 2021 untuk menghapus mereka dari kehidupan publik.”
Kemudian Turki dan Indonesia
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga menyatakan kecamannya terhadap Taliban. Cavusoglu mengatakan pada Kamis bahwa larangan Taliban itu tidak sesuai ajaran Islam dan tidak “manusiawi.”
“Larangan ini tidak Islami dan manusiawi. Ini tidak benar. Insya Allah (Taliban) akan mencabut keputusan ini,” kata dia.
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan kekhawatiran atas keputusan Taliban ini.
Indonesia menyampaikan kekhawatiran yang mendalam dan kekecewaannya dengan keputusan Taliban yang menangguhkan akses pendidikan ke universitas bagi kaum perempuan di Afghanistan,” demikian pernyataan Kemlu RI di Twitter, Rabu (21/12).
Menurut Kemlu RI, pendidikan adalah hak fundamental bagi semua manusia, laki-laki maupun perempuan.
Indonesia pun mendesak Taliban memberikan akses pendidikan seluas-luasnya bagi perempuan di negara Asia Selatan itu, “Indonesia sangat yakin bahwa partisipasi perempuan dalam segala bidang kehidupan masyarakat Afghanistan sangat penting bagi terwujudnya Afghanistan yang damai, stabil, dan sejahtera,” demikian pernyataan Kemlu RI.
Baca Juga : Aktris Peraih Oscar Iran Dipenjara, Gara” Unggah Foto Lepas Hijab
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.