
Sejarah Organisasi Freemason, Pernah Capai 6 Juta Anggota
January 28, 2023
Sejarah Organisasi Freemason, Pernah Capai 6 Juta Anggota
Freemason kerap dikaitkan dengan teori konspirasi, illuminati, dan organisasi rahasia.
Di luar itu semuanya, sebenarnya organisasi ini memiliki sejarah panjang yang ‘berkabut’ dan cukup rumit.
Freemason sendiri ada sebuah kelompok persaudaraan yang fokus terhadap nilai moral dan spiritual.
Mereka mempromosikan cinta, bantuan dan kebenaran, Freemason menyebar dengan cepat di hampir seluruh penjuru dunia dan diketahui memiliki sekitar 6 juta anggota yang sering disebut Freemasonry atau Mason.
Menurut beberapa pakar, anggota organisasi ini termasuk politikus, insinyur, ilmuwan, penulis, hingga filsuf.
Banyak di antara mereka yang berperan dalam peristiwa dunia, seperti revolusi, perang, dan gerakan intelektual.
Terlepas dari jumlah anggota yang begitu banyak, bagaimana sejarah Freemason sebenarnya terjadi?
Freemason Organisasi Persaudaraan Tertua di Dunia Yang Memiliki Sejarah ‘Penuh Kabut’ dan Berliku
The History Press yang menuliskan sejarah Freemason umumnya terbagi menjadi dua periode yakni sebelum dan sesudah pembentukan Grand Lodge of England pada tahun 1717, Sebelum pembentukan Grand Lodge of England, sejarah Freemason tak diketahui dengan pasti.
Namun, pakar sejarah asal Inggris, Jessica Harland-Jacobs, mengatakan Freemason muncul dari serikat perajin batu di Eropa pada abad ke-14 atau sekitar 1300 hingga 1400 M, “Freemasonry sendiri berasal dari serikat perajin batu di Eropa abad pertengahan,” ucap Jacobs.
Beberapa sumber mengatakan serikat perajin batu itu pertama kali muncul di Skotlandia pada Tahun 1599
Serikat-serikat itu berperan dalam membangun sejumlah arsitektur di Eropa, Beberapa di antaranya Notre Dame di Prancis dan Westminster Abbey di Inggris.
Organisasi Freemason Juga Sangat Menjaga Kerahasiaan Mereka di Masa Lalu
Perkumpulan pengrajin batu tersebut sangat menjaga rahasia mereka dan selektif dalam merekrut anggota di masa lalu, Untuk menjadi anggota baru, kandidat perlu melewati beberapa tahap, Mereka harus mengikuti pelatihan jangka panjang, mempelajari kerajinan, matematika, dan arsitektur tingkat lanjut lainnya.
Perkumpulan para pekerja ini juga memberikan perlindungan, upah, kualitas kontrol atas pekerjaan yang dilakukan, dan hubungan sosial yang penting untuk para anggotanya.
Anggota dalam perkumpulan ini kerap berkumpul di loji, semacam pondok, Tempat ini berfungsi sebagai markas besar dan menjadi arena sosialisasi serta diskusi bagi sesama anggota Mason.
Namun, setelah kapitalisme dan ekonomi pasar bangkit pada abad ke-16, Freemason mulai terguncang.
Untuk menambah anggota dan mengumpulkan dana, perkumpulan ini mulai merekrut orang yang bukan dari pekerja pengrajin batu, dan pada awalnya orang-orang yang baru direkrut merupakan kerabat anggota, Perlahan kemudian banyak orang asing, orang kaya, atau yang memiliki status sosial tinggi turut bergabung dalam perkumpulan Freemason.
Diketahui juga Banyak dari anggota baru ini adalah orang-orang terpelajar yang sangat tertarik pada tren filosofis dan pengetahuan yang mengubah lanskap intelektual Eropa pada saat itu, Selain itu,, banyak anggota yang tertarik dengan masalah moralitas, khususnya ihwal cara membangun karakter moral.
Dari fokus baru, mulai tumbuh “Freemasonry spekulatif”, yang dimulai pada abad ke-17.
Bentuk Freemasonry modern itu tak lagi menekankan pada pengerjaan batu atau bangunan, Mereka juga tak lagi mewajibkan pertemuan di loji, Freemasonry seperti yang kita kenal sekarang tumbuh dari awal abad ke-18 di Inggris dan Skotlandia,” Ungkapnya.
Titik Balik Organisasi Freemason Terjadi di Tahun 1717
Organisasi Freemason mengalami Titik balik besar dalam sejarah yang terjadi pada Tahun 1717.
Ketika itu, anggota dari empat loji London berkumpul membentuk Premier Grand Lodge of England.
Grand Lodge ini menjadi titik fokus Mason Inggris dan membantu menyebarkan serta mempopulerkan organisasi tersebut.
Freemasonry lalu menyebar dengan cepat ke seluruh benua, Loji-loji Masonik pun mulai berdiri di Spanyol, Portugal hingga Rusia, Pada akhir abad ke-18, Freemasonry membawa label sosial cukup besar, Mereka menjadi seorang Mason menandakan bahwa Anda berada di garis depan dalam pengetahuan,” demikian label mereka di kenal demikian di Dunia.
Sampai saat itu, anggota Freemasonry hanyalah laki-laki, Mereka melarang perempuan menjadi bagian organisasi ini karena meyakini perempuan tak bermoral, Seiring berjalannya waktu, semakin banyak perempuan yang berperan aktif dalam organisasi ini, terutama di bagian negara-negara Eropa.
Pada Tahun 1740-an, loji di Prancis menerima perempuan dan laki-laki dalam ruangan yang sama, Tahun-tahun selanjutnya, loji pun mulai muncul di Belanda dan Amerika Serikat, Namun kini di ketahui Freemason dianggap kesulitan dalam merekrut anggota baru.
Salah satu penyebabnya adalah perbedaan nilai yang dianut generasi sekarang dengan generasi sebelumnya yang kerap bertentangan, Masalah penurunan, Ungkap Jacob, berakar pada komposisi anggota saat ini.
Sebagian dari mereka berusia 50 hingga 60 tahun, didominasi kulit putih, dan memiliki pandangan politik yang konservatif, Ini tak menarik bagi generasi muda,” ujar Jacob lagi.
Demikian juga persaingan dari organisasi serupa seperti Odd Fellows, Knight of Columbus, dan Ordo Elks menjadi penyebab anggota Mason tak sebanyak dulu lagi.
Baca Juga : Pelaku Penembakan Saat Malam Imlek di California, Terungkap
Bagi kalian yang bingung mencari situs dengan Persentase menang tinggi. Kami rekomendasikan situs slot terpercaya yang memberikan bonus Welcome 100% dengan segala deposit tanpa ada potongan.
