
Sebuah Gereja Kuno Telah Ditemukan di UEA, Uni Emirab Arab
December 18, 2022
Sebuah Gereja Kuno Telah Ditemukan di UEA, Uni Emirab Arab
Sebuah Gereja yang terkubur di bukit pasir Uni Emirat Arab (UEA) telah ditemukan seorang pemuda, diduga gereja itu pernah berdiri dan beroperasi pada zaman Nabi Muhammad, Gereja yang pertama kali ditemukan oleh seorang pemuda dari Jubail, Arab Saudi, pada akhir Februari 1986 itu diperkirakan pernah berdiri tegak antara tahun 534 dan 656 masehi.
Periode itu merupakan masa hidup Nabi Muhammad yang lahir di sekitar tahun 570 dan meninggal pada 632 masehi.
Gereja kuno itu mulanya ditemukan di kawasan Umm Al-Quwain, Pulau Siniyah, UEA.
Seorang pemuda menemukan bangunan seperti tembok yang tertimbun di bawah bukit pasir setelah mobilnya terjebak di wilayah tersebut.
Ketika gundukan pasir itu digali, ditemukan bahwa tembok tersebut merupakan halaman terbuka berdinding yang memiliki panjang 20 meter. Halaman itu dilengkapi pintu masuk yang mengarah ke tiga ruangan.
Ruang tengah yang berada di ujung timur bangunan, diidentifikasi sebagai tempat suci, tempat altar berdiri.
Ruangan sebelah utara merupakan tempat ditaruhnya roti dan anggur yang diperkirakan untuk ritual Ekaristi Kristen. Sementara ruang sebelah selatan adalah sakristi, tempat menyimpan bejana suci dan jubah pendeta.
Gereja itu masih memiliki ornamen yang utuh meski sudah lama tertimbun pasir. Dinding yang dilapisi plester gipsum, misalnya, Masih terpampang jelas empat buah salib yang masing-masing memiliki tinggi sekitar 30 sentimeter.
Para arkeolog memperkirakan gereja ini sudah ada bahkan 300 tahun sebelum Islam berkembang pesat yakni pada abad ke-4 masehi. Gereja itu diyakini sebagai salah satu gereja Kristen tertua di dunia.
Penemuan sisa-sisa gereja itu juga tak berhenti sampai sana. Selang 36 tahun kemudian, puing-puing lain ditemukan tak jauh dari pantai Umm Al Quwain.
Dengan penemuan tersebut, gereja itu diyakini sudah berdiri sejak era Nabi Muhammad, yakni antara tahun 534 dan 656 masehi.
Para arkeolog menduga situs itu telah ditinggalkan selama abad ke-8 akibat konflik internal Islam, alih-alih karena perselisihan dua agama.
Akhirnya tembok runtuh dan pasir yang tertiup angin bergerak di atasnya meninggalkan gundukan rendah dengan puing-puing bangunan dan tembikar, kaca, serta koin yang muncul di permukaan,” kata profesor arkeologi di Universitas UEA di Al Ain, Tim Power.
Baca Juga : Belarus Inpeksi Militer, Siaga Hadapi Perang Yang Akan Datang
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.