
Rusia Hormati Gagasan Damai China, Tetapi Invasi Masih Berlanjut
March 1, 2023
Rusia Hormati Gagasan Damai China, Tetapi Invasi Masih Berlanjut
Rusia Sangat Menghormati gagasan damai yang diberikan China pada Jumat (24/2), akan tetapi Rusia menegaskan akan tetap melakukan invasinya ke Ukraina guna mencapai tujuan mereka, meski di saat yang sama berjanji mengkaji 12 poin gagasan damai yang di sodorkan China.
Dmitry Peskov juru bicara Kepresidenan Rusia, mengatakan Moskow memperhatikan dengan seksama gagasan perdamaian yang diajukan China yang diungkap tepat di hari satu tahun invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Dia berujar Rusia selalu menyambut baik dan mempertimbangkan setiap rencana yang bisa membantu menyelesaikan konflik dengan Ukraina melalui jalur damai.
Meski begitu, Peskov menegaskan Rusia tetap akan menjalankan “operasi militer khusus” karena merasa belum ada urgensi untuk dapat mengakhiri invasinya ke Ukraina.
Setiap upaya untuk menghasilkan rencana yang akan membawa konflik ke jalur perdamaian patut mendapat perhatian. Kami sangat mempertimbangkan gagasan mitra baik kami China, dengan perhatian besar,” ungkap Peskov pada Senin (27/2), Tapi sekali lagi kami ulangi, bahwa untuk saat ini kami tidak melihat prasyarat untuk menempatkan masalah ini di jalur perdamaian.
Operasi militer khusus akan berlanjut, Kami bergerak menuju tujuan yang sudah ditetapkan,” paparnya.
Peskov mengatakan 12 poin gagasan China itu akan dianalisa lebih dulu oleh berbagai pihak yang berkepentingan untuk selanjutnya dapat diputuskan.
Rinciannya dari gagasan ini harus menjadi subjek analisa dengan memperhitungkan kepentingan sejumlah pihak.
Ini adalah proses yang sangat berat,” ujarnya, Pada Jumat (24/2), Kementerian Luar Negeri China menerbitkan 12 poin gagasan untuk menyelesaikan krisis di Ukraina.
Dokumen itu dirilis usai China terus menjadi sorotan karena disebut berencana membantu Rusia menginvasi Ukraina. Beijing pun membantah dan menegaskan posisinya melalui dokumen tersebut.
Dokumen itu sendiri berisi seruan untuk gencatan senjata, menghormati kepentingan sah semua negara di bidang keamanan, menyelesaikan krisis kemanusiaan di Ukraina, membebaskan tawanan perang baik di Moskow dan Kyiv, serta pembatalan sanksi unilateral sepihak yang dijatuhkan tanpa keputusan yang sesuai dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam dokumen itu, China menekankan dialog dan negosiasi merupakan satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina, China juga secara langsung meminta semua pihak mendukung Moskow dan Kyiv “bergerak ke arah satu sama lain” serta memulai kembali dialog langsung untuk berdamai.
Tak cuma itu, Negeri Tirai Bambu juga meminta komunitas dunia menciptakan kondisi dan menyediakan platform untuk dimulai kembali pembicaraan antara Rusia dan Ukraina.
Soal gagasan ini sendiri, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat mengatakan akan mempertimbangkan proposal tersebut, Namun dia menegaskan pertimbangan itu dilakukan hanya jika Rusia menarik seluruh pasukannya terlebih dulu, Dalam kesempatan itu, Zelensky juga berujar dirinya berencana untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping guna membahas gagasan itu.
Saya berencana bertemu Presiden Xi Jinping karena ini sangat penting bagi kedua negara (Rusia-Ukraina) dan keamanan global, Sejauh yang saya tahu, China menghormati integritas sejarah.
Mari bekerja dengan China untuk poin ini, Kenapa tidak?” ucap Zelensky dalam jumpa pers di Kyiv pada Jumat (24/2) tepat setahun invasi Rusia, Tapi kalau berunding dalam sebuah perjanjian dengan orang sakit dan banyak membunuh (seperti Putin) saat ini mungkin mustahil,” ungkap Zelensky.
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.