
PSK di Amsterdam Gelar Demo, Gara-gara Jam Kerjanya Dibatasi
April 10, 2023
PSK di Amsterdam Gelar Demo, Gara-gara Jam Kerjanya Dibatasi
PSK-Pekerja seks komersial menggelar protes mengenai aturan pembatasan jam operasional di pusat bisnis prostitusi hingga pukul 3 pagi waktu setempat karena alasan kesejahteraan dan keselamatan, di Red Light District De Wallen-Amsterdam, Belanda.
Dari Laporan beberapa pekerja seks menyebut aturan yang berlaku per 1 April tersebut, meningkatkan pandangan buruk terhadap mereka, Para penjual jasa seks ini merasa didiskriminasi secara tidak adil dan digunakan sebagai kambing hitam untuk masalah kota dengan pariwisata massal yang ada disana.
Felicia Anna, bukan nama sebenarnya karena alasan privasi, menilai pengurangan jam kerja sangat berpengaruh terhadap pendapatannya, Banyak pekerja seks yang bahkan tidak bisa menutupi pengeluaran, mulai dari sewa kamar hingga membayar taksi untuk pulang dengan selamat.
Sebagian besar mulai bekerja setelah jam 12 atau jam satu dini hari, ketika bar mulai tutup.
Sekarang Anda mungkin punya waktu dua jam untuk menghasilkan uang, itu tidak cukup,” ungkap Anna, yang merupakan ketua serikat pekerja Red Light United tersebut, pada Minggu (9/4).
Sumber lainnya, Violet, juga berbicara tentang masalah keselamatan para pekerja seks, Menurutnya akan lebih berbahaya untuk pulang pada pukul 3 pagi dibandingkan waktu pulang sebelumnya, sekitar jam 6 pagi lantaran sudah banyak aktivitas warga dan juga beragam pilihan transportasi sudah beroperasi.
Jika Anda pulang ke rumah pada pukul 3 pagi, terutama jika semuanya tutup, maka Anda, sebagai pekerja seks, akan berada dalam kerentanan yang lebih besar,” ujarnya.
Penghasilan kami biasanya berbasis uang tunai, Jadi saat itu di pagi hari, kita bisa jalan-jalan dengan membawa banyak uang, Jika tidak banyak orang di jalan, ini memberi kesempatan kepada orang yang ingin menyakiti kita, sambungnya.
Tak cuma membatasi jam operasional, pemerintah kota juga berencana memindahkan para pekerja seks di De Wallen ke luar pusat kota untuk mengurangi kejahatan dan perilaku turis yang mengganggu di kota tersebut.
Amsterdam ingin mengubah citra ‘liar’ dan ‘tanpa aturan’ tersebut ke arah yang lebih positif.
Pada Kamis lalu, para pekerja seks melayangkan protes saat dewan kota mulai membahas daerah mana yang bisa dijadikan pusat erotis baru, Para pengunjuk rasa menyerahkan petisi yang ditandatangani oleh 266 pekerja seks kepada Wali Kota Amsterdam Femke Halsema.
Pembatasan untuk pekerja seks hanyalah satu poin penting dalam upaya rebranding Amsterdam.
Selain pembatasan jam dan relokasi Red Light District, pemerintah juga bakal mengetatkan penjualan alkohol serta menerapkan larangan merokok di jalan.
Baca Juga : Persiapan Hadapi Kekeringan, RI Modernisasi Smart Farming
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.