
Peringati Kemerdekaan Myanmar, Junta Bebaskan Para Tahanan
January 5, 2023
Peringati Kemerdekaan Myanmar, Junta Bebaskan Para Tahanan
Hari Peringatan kemerdekaan Myanmar yang ke-75 Akan di adakan Pada Hari Rabu 4 January 2023, Kemudian Saat Hari Kemerdekaan Negaranya itu di mulai, Junta Militer di kabarkan akan membebaskan sebanyak 7.012 tahanan. Namun media pemerintah Myanmar, MRTV, melaporkan amnesti itu tak berlaku bagi pelaku pembunuhan, pemerkosaan, atau dipenjara karena berkaitan dengan kasus ledakan/terorisme.
Selain itu, pengampunan tersebut juga tak berlaku bagi individu yang didakwa berkaitan dengan senjata, narkoba, penanggulangan bencana alam, korupsi, dan membuat perkumpulan yang melanggar undang-undang.
Namun sampai saat ini belum ada kejelasan, siapa saja tahanan politik yang akan dibebaskan.
Dalam pidato saat peringatan hari kemerdekaan Myanmar, Junta kepala militer, Min Aung Hlaing, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada setiap pihak yang sudah bersedia bekerja sama dengan negaranya itu.
Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada beberapa negara dan organisasi dan individu yang dengan positif bekerja sama dengan kami di tengah semua tekanan, kritik dan serangan,” kata Aung Hlaing.
Terlepas dari pernyataan Aung Hlaing, sebelumnya junta juga membebaskan 814 tahanan di Hari Persatuan pada 12 Februari.
Pada Oktober tahun 2021 lalu, junta juga dilaporkan membebaskan 1.600 tahanan saat Hari Raya Budha.
Myanmar berada dalam krisis politik dan kemanusiaan usai junta militer mengambil alih secara paksa pemerintahan sah negara itu pada Februari 2021.
Saat itu, militer menangkap sejumlah petinggi negara mulai dari Presiden Myanmar Win Myint, hingga penasihat negara Aung San Suu Kyi, Usai aksi kudeta tersebut, warga Myanmar menggelar aksi, Namun militer menanggapinya dengan kekuatan berlebihan, Mereka menangkap dan tak segan membunuh siapa saja yang menentang pemerintahannya.
Menurut laporan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (Assistance Association for Political Prisoners/AAPP) hingga kini tercatat 2,692 orang yang telah tewas dan 16.862 orang ditangkap sejak kudeta saat itu.
Junta terus menjadi sorotan karena hingga kini dianggap masih melakukan kekerasan meski banyak negara sudah mendesak agar tindakannya itu segera dihentikan, Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bahkan sempat menggelar konferensi tingkat tinggi untuk membahas situasi di Myanmar pada April 2021 lalu.
Pertemuan itu menghasilkan lima poin konsensus, Poin itu di antaranya kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, harus ada dialog konstruktif mencari solusi damai, ASEAN akan memfasilitasi mediasi, ASEAN akan memberi bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre, dan akan ada utusan khusus ASEAN ke negara itu.
Baca Juga : Korban Tewas Jadi 26 Orang, Akibat Kebakaran Kasino Kamboja
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.