Pemilihan PM di Malaysia Panas, Waspada Bentrokan Antar Etnis
November 23, 2022Pemilihan PM di Malaysia Panas, Waspada Bentrokan Antar Etnis
Malaysia Mengigatkan masyarakat agar tidak mengunggah konten provokator terkait ras dan agama setelah pemilihan Perdana Mentri Negeri Jiran yang berujung mentok dan panas, Tindakan tegas akan diambil terhadap pengguna yang mencoba menghasut situasi yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban umum Malaysia saat ini,” kata Inspektur Jenderal Polisi, Acryl Sani Abdullah Sani.
Polisi sendiri mengklaim telah mendeteksi konten media sosial yang sarat rasial dan agama serta menghina monarki negara itu usai pemilu berlangsung, Dalam pemilu pada akhir pekan lalu itu, tak ada pemenang mutlak sehingga Malaysia terpaksa masuk dalam parlemen gantung saat ini.
Dua kubu terkuat dalam pemilu saling mengklaim kemenangan masing-masing, tapi sebenarnya, belum ada yang berhasil mencapai ambang batas minimal parlemen, Kedua kubu itu adalah Pakatan Harapan yang mengusung Anwar Ibrahim dan Perikatan Nasional yang menyokong Muhyiddin Yassin.
Di tengah ketidakpastian ini, muncul narasi-narasi terkait ras yang mendominasi obrolan politik di media sosial.
Berdasarkan penelusuran proyek pemantauan ujaran kebencian daring yang dijalankan oleh Pusat Jurnalisme Independen, narasi-narasi ini sebenarnya sudah mulai muncul sebelum pemilihan Perdana Mentri di mulai.
Narasi-narasi ini kian panas setelah Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang kerap menggembar-gemborkan hukum syariah, yang unggul dalam pemilu, Keunggulan PAS membuat kalangan investor khawatir akan potensi dampak hukum syariah tersebut terhadap kebijakan Malaysia.
Ras dan agama merupakan masalah pelik di Malaysia, sebagai negara multikultural dengan mayoritas etnis Melayu Muslim yang hidup berdampingan bersama minoritas Tionghoa dan etnis India.
Pada Hari Senin, pengguna media sosial Malaysia melaporkan banyak unggahan di TikTok mengenai kerusuhan ras mematikan di Kuala Lumpur pada 13 Mei 1969 silam, Unggahan itu bermunculan tepat setelah pemilihan umum digelar.
Sekitar 200 orang tewas dalam bentrokan yang disinggung dalam unggahan-unggahan itu.
Bentrokan itu dipicu oleh kekalahan koalisi pemerintahan dari golongan Tionghoa.
Kepolisian Malaysia mengimbau agar warga tak lagi mengunggah konten provokator, sementara pemerintahan baru belum terbentuk.
Baca juga : Joe Biden Ribut Dengan Zelensky Gara” Rudal Nyasar ke Polandia
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.