
Kerusuhan di Wamena-Papua, Komnas HAM Minta Usut Tuntas
February 26, 2023
Kerusuhan di Wamena-Papua, Komnas HAM Minta Usut Tuntas
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan ada 18 orang personel TNI dan Polri yang terluka atas Kerusuhan yang pecah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Atas insiden di Wamena, korban luka-luka dari aparat ada 18 orang, 16 di antaranya terkena lemparan batu dan 2 orang terkena panah, yakni 1 perwira polisi dan 1 anggota TNI pada Jumat (24/2).
Fakhiri mengatakan ada 10 orang yang tewas dan 14 warga mengalami luka-luka dalam kerusuhan ini.
Dia mengatakan ada 13 rumah yang dibakar saat kerusuhan pecah, Jadi 10 korban jiwa ini dua di antaranya merupakan korban dari amukan massa perusuh, Lalu delapan orang lainnya merupakan massa perusuh,” bebernya.
Penduduk setempat yang marah menyerang polisi dengan batu dan panah meyakini aparat menculik seorang gadis muda,” bunyi laporan yang berjudul Riot in Indonesia’s Papua Leaves 10 Dead.
kericuhan di Distrik Wamena itu terjadi pada Selasa (21/2), Kabid Humas Polda Papua, Kombes Benny Prabowo mengatakan keributan itu dipicu adanya isu penculikan anak, Warga yang termakan isu tersebut lantas menyerang sebuah mobil yang diduga adalah pelaku penculikan.
Mendapat laporan anggota Polres Jayawijaya langsung bergegas mendatangi TKP, namun anggota kita malah diserang oleh massa,” ungkap Kombes Benny, pada Kamis (23/2).
Menurut Benny, massa juga sempat membakar beberapa rumah dan ruko milik warga.
Aparat keamanan yang ada disana lalu mencoba membubarkan massa dengan tembakan peringatan, massa bukannya bubar tapi malah menyerang aparat dengan panah dan lemparan batu,” jelas Benny.
Polri Akhirnya menahan 13 orang buntut dari kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada Kamis (23/2), Terkait Kerusuhan berdarah itu yang telah menewaskan total 10 orang.
Meski begitu, polisi belum mengumumkan status belasan orang yang ditahan tersebut.
Ada yang ditahan, sementara 13 orang,” ucap Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo melalui pesan singkat, pada Sabtu (25/2).
Sementara itu, Ignatius mengatakan kondisi saat ini telah aman terkendali pasca kerusuhan.
Kendati begitu, Polri tetap memperketat pengamanan di kawasan tersebut dengan menambah 100 personel tambahan dari Brimob Jayapura.
“Personil tambahan dari Brimob di Jayapura 100 personel,” ucap Ignatius.
Atas peristiwa tersebut, Komnas HAM mendorong penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus yang menimbulkan kematian bagi warga itu, Komnas HAM juga meminta adanya upaya pemulihan terhadap korban dan keluarga korban.
Kerusuhan di Wamena bukan kali pertama terjadi, Pada 4 April tahun 2003 peristiwa berdarah terjadi di daerah tersebut dipicu tewasnya dua anggota Kodim yang diserang sekelompok orang tak dikenal.
Saat penyelidikan, aparat diduga melakukan penyiksaan, perampasan, dan pengusiran terhadap warga secara paksa. Akibatnya, puluhan orang tewas dan belasan lainnya menjadi korban penangkapan, Tragedi Wamena itu menjadi salah satu pelanggaran HAM di Papua.
Pada September 2019 bentrokan terjadi akibat unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Sebanyak 33 Orang dikabarkan tewas dalam bentrok tersebut, 165 rumah, 465 ruko dan 224 mobil serta 150 motor hangus terbakar.
Bentrokan antar warga juga terjadi pada November 2022 menyebabkan pembakaran kios dan kos-kosan dan menyebabkan lima orang luka-luka termasuk polisi, Bentrok ini dilatarbelakangi kasus penganiayaan.
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.