
Iran Hukum Mati Empat Mafia,Terkait Mata-Mata Dari Israel
December 5, 2022
Iran Hukum Mati Empat Mafia,Terkait Mata-Mata Dari Israel
Iran Hukum mati empat mafia yang dituduh bekerjasama dengan dinas intelijen Israel pada Minggu (4/12).
Pagi ini, hukuman empat anggota utama geng mafia yang terkait dengan dinas intelijen Zionis telah dieksekusi,” bunyi laporan situs web pengadilan Iran, Mizan Online.
Hukuman mati ini dilancarkan empat hari setelah vonis Mahkamah Agung Republik Islam Iran terhadap empat orang tersebut, Mereka disebut telah bekerja sama dengan rezim Zionis dan juga melakukan penculikan.
Tidak ada jalan lain untuk mengajukan banding setelah keputusan pada hari Rabu,” tulis Mizan.
Mizan mengidentifikasi keempat orang itu sebagai Hossein Ordoukhanzadeh, Shahin Imani Mahmoudabad, Milad Ashrafi Atbatan, dan Manouchehr Shahbandi Bojandi, tanpa menjelaskan latar belakang mereka.
Selain keempat orang itu, ada tiga terdakwa lainnya dijatuhi hukuman antara lima dan 10 tahun penjara karena kejahatan terhadap keamanan negara dan keterlibatan dalam penculikan dan kepemilikan senjata.
Iran dan Israel adalah musuh bebuyutan, Keduanya kerap saling mengancam dan menuduh tengah membahayakan satu sama lainnya.
Iran menuduh Israel melakukan serangan sabotase terhadap situs nuklirnya hingga pembunuhan jenderal ternama, termasuk terhadap para ilmuwan, Pada 22 Mei, Garda Revolusi Iran mengatakan telah menangkap anggota “jaringan yang bertindak di bawah arahan dinas intelijen Israel”.
“Orang-orang ini melakukan pencurian, penghancuran properti pribadi dan publik, penculikan dan pemerasan pengakuan palsu,” kata pernyataan militer Iran tersebut saat itu.
Pada akhir Juli Teheran melaporkan penangkapan beberapa orang yang diduga terkait dengan Mossad, intelijen Israel, termasuk dugaan anggota kelompok pemberontak Kurdi yang berencana menargetkan “situs sensitif” Iran.
Eksekusi mati ini juga dilakukan saat Iran masih dihadapkan pada demonstrasi besar yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang sudah berlangsung sejak September lalu, Perempuan Iran berusia 22 tahun asal Kurdi itu meninggal pada 16 September saat polisi moral di Teheran menangkapnya karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian wanita.
Lebih dari 300 orang tewas selama demonstrasi, termasuk puluhan anggota pasukan keamanan, kata seorang jenderal Iran, pada Senin pekan ini.
Sementara itu ribuan orang juga telah ditangkap Iran terkait demo, termasuk sekitar 40 orang asing.
Iran menuduh Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Inggris, Israel, dan kelompok Kurdi yang berbasis di luar negeri, mengobarkan kekerasan jalanan yang disebut pemerintah sebagai kerusuhan.
Baca juga : Jepang Menolak Keras LGBT, Apalagi Dengan Pernikahannya
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.