
Iran-Arab Saudi Rujuk, Konflik Timur Tengah Mungkin Bisa Damai
April 14, 2023
Iran-Arab Saudi Rujuk, Konflik Timur Tengah Mungkin Bisa Damai
Iran dan Arab Saudi sepakat rujuk dan berdamai Pada Maret lalu, Sejumlah pengamat menilai kesepakatan ini bisa mengurangi ketegangan di Timur Tengah, tapi sebagian pihak masih meragukan hal tersebut, sudah Sejak lama, kedua negara memang merupakan rival bebuyutan di kawasan timur.
Pemutusan hubungan Iran dan Saudi dulu terjadi pada tahun 2016 silam pun dianggap memperumit konflik di Timur Tengah, Mereka kerap mendukung kelompok yang berbeda dalam konflik di negara-negara Timur Tengah, seperti Yaman, Libanon, dan Suriah, Namun kini, sejumlah pengamat optimistis perdamaian bisa tercapai di negara-negara itu.
Yaman
Dalam konflik ini, Saudi membantu pemerintah Yaman yang dikudeta kelompok pemberontak Houthi pada tahun 2015 lalu, Sementara Houthi sendiri selama ini selalu disebut-sebut sebagai kelompok yang didukung oleh Iran.
Setelah rujuk, Saudi dilaporkan telah menerima beberapa jaminan dari Iran, Salah satunya jaminan itu berupa komitmen Teheran untuk tak lagi mendorong pemberontak Houthi melakukan serangan lintas batas ke Saudi.
Delegasi Saudi dan Oman juga dilaporkan sudah menggelar perundingan damai dengan pejabat Houthi di Ibu Kota Yaman, Sanaa, pada akhir pekan lalu ini.
Namun, pengamat juga mencatat tindakan itu tak berarti kedua negara akan segera mengakhiri konflik di Yaman. Mereka menilai ada faktor-faktor lain yang penting untuk dipertimbangkan lagi.
Pemulihan hubungan diplomatik bisa membantu Arab Saudi melepaskan diri dari perang di Yaman, tetapi Houthi tentu saja memiliki agenda sendirinya juga,” ucap mantan duta besar AS untuk Tunisia, Gordon Gray, pada Maret lalu.
Sejumlah pihak menilai untuk mengurangi serangan Houthi, Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mungkin harus dilibatkan. IRGC beroperasi secara independen dan bertanggung jawab langsung ke Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Meski demikian, tak ada jaminan IRGC dan Houthi tak akan bekerja sama lagi untuk membuat Saudi merasa terancam kembali.
Libanon
Libanon negara yang tak lepas dari pusaran konflik di Timur Tengah, Permusuhan Saudi-Iran pun berdampak ke Libanon, terutama pada sisi ekonomi, Pada tahun 2017 sekutu dekat Saudi yang saat itu menjadi Perdana Menteri Libanon, Saad Hariri, mengundurkan diri.
Hariri mundur karena peningkatan pengaruh kelompok yang didukung Iran di Libanon, Hizbullah.
Tak lama sebelum mengundurkan diri,Hariri bahkan menyebut peningkatan pengaruh Iran dan Hizbullah itu sampai menimbulkan ancaman terhadap hidupnya.
Akibatnya hubungan Saudi dan Libanon ikut memburuk, Saudi mengklaim Libanon menyatakan perang ke negaranya. Saudi serta negara Arab lain, seperti Kuwait dan Uni Emirat Arab, meminta warganya meninggalkan Libanon.
Namun, Iran dan Hizbullah justru menuding Saudi memaksa Hariri mundur untuk memicu ketegangan yang lebih luas di kawasan tersebut, Mereka juga mengklaim Saudi melakukan hal tersebut untuk menyatakan perang ke Hizbullah.
Saat Iran dan Saudi rujuk, beberapa pihak masih tak bisa memprediksi dampaknya bagi peta politik domestik di Libanon, Namun ada pula yang optimistis akan perubahan di Libanon nanti.
Direktur Keterlibatan Global di American University of Beirut, Rami Khouri, mengatakan aktor-aktor di arena politik Libanon yang didukung Iran atau Saudi akan mengikuti perintah mereka.
Tak hanya urusan politik, masalah ekonomi juga menjadi salah satu momok ketika Saudi dan Libanon berkonflik. Sebelum hubungan mereka panas, Saudi menginvestasikan miliaran dolar ke Libanon dan memperkuat ekonomi pariwisata negara itu.
Namun setelah konflik mengemuka, Saudi mengambil berbagai keputusan yang melumpuhkan perekonomian Libanon, salah satunya dengan melarang impor dari negara tersebut.
Jika lingkungan politik Libanon bisa membaik karena normalisasi Iran-Saudi, perkembangan ini dianggap bisa menjadi pertanda baik bagi ekonomi Libanon yang luluh lantak, Itu akan sangat membantu semua orang, khususnya orang-orang di Libanon.
Ini akan membuka lebih banyak pasar ekspor dan banyak hal yang akan membantu Libanon,” ungkap Khouri.
Suriah
Perbaikan hubungan Riyadh dan Teheran juga dianggap bisa berdampak besar bagi Suriah.
Negara ini dilanda perang saudara selama satu dekade yang dimulai pada tahun 2011, Saudi dan Iran mendukung kelompok yang saling berseberangan.
Namun tak lama setelah mereka berdamai, delegasi Suriah, Iran, dan mengadakan pertemuan di Riyadh pada Rabu (12/4), Setiap peningkatan dalam hubungan Saudi-Iran kemungkinan akan menjadi kabar baik bagi [Presiden Suriah, Bashar] Al Assad,” kata peneliti dari Century International, Aron Lund.
Pada akhirnya, para pengamat menganggap kesepakatan diplomatik antara Riyadh dan Teheran tak akan serta merta menyelesaikan semua sumber ketegangan dalam hubungan bilateral, apalagi konflik di Timur Tengah.
Namun, kesepakatan ini memiliki banyak potensi memudahkan Arab Saudi dan Iran mengatasi masalah mereka secara signifikan mengurangi kemungkinan perang regional di waktu mendatang.
Baca Juga : Pria Berhodie Tikam Imam Masjid Saat Salat di New Jersey
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.