
HIV dan Flu Gejalanya Mirip Tapi Tak Sama, Inilah Perbedannya
August 27, 2022
HIV dan Flu Gejalanya Mirip Tapi Tak Sama, Inilah Perbedannya
Gejala awal infeksi HIV menimbulkan gejala yang sangat mirip seperti flu, Lantas bagaimana cara membedakannya?
Infeksi HIV kini menjadi perbincangan, Karena ratusan mahasiswa di Bandung, Jawa Barat yang ditemukan positif terinfeksi sudah mencapai ratusan orang.
HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, Akibatnya orang yang terserang akan rentan terkena penyakit infeksi lainnya, Infeksi HIV sendiri akan berlangsung dalam beberapa fase , dan Pada fase yang paling parah, infeksi akan berubah menjadi AIDS, Pada fase itulah sistem kekebalan tubuh mengalami kerusakan yang sangat parah.
Sementara pada fase awal, HIV akan mengeluarkan beberapa gejala, Pasalnya pada fase itu, tubuh mulai berupaya membentuk antibodi, Namun gejala yang ditimbulkan pada fase awal infeksi HIV terbilang sangat mirip dengan flu biasa, Akibatnya tak sedikit orang yang terkecoh dan tak bisa membedakannya.
Gejala awal HIV akan muncul dalam dua hingga empat minggu setelah terinfeksi.
Berikut ini adalah beberapa gejalanya
– demam,
– kelelahan,
– nyeri otot,
– ruam,
– sakit tenggorokan,
– pembengkakan kelenjar getah bening,
– diare,
– sariawan.
Demam, nyeri otot, hingga sakit tenggorokan menjadi gejala infeksi virus lainnya seperti flu, radang tenggorokan, bahkan samapi dengan Covid-19.
Berikut beda gejala awal HIV dan flu, mengutip laman Sexually Transmitted Disease Center.
1. Masa inkubasi
Masa inkubasi virus penyebab flu umumnya berlangsung selama dua hari.
Sementara virus HIV memiliki masa inkubasi dua hingga empat pekan.
2. Kelelahan
Baik flu maupun HIV dapat muncul dengan gejala kelelahan.
Kelelahan ini sama seperti rasa lelah biasa, bukan sesuatu yang aneh.
3. Sakit tenggorokan
Baik flu dan HIV memicu gejala sakit tenggorokan, Namun gejala ini memiliki perbedaan diantara dua penyakit.
Pada flu, sakit tenggorokan akan disertai kemerahan dan pembengkakan di area tenggorokan.
Sementara pada HIV, rasa nyeri akan dibarengi dengan pembesaran tonsil tanda kemerahan serta munculnya bercak putih.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kasus flu umumnya tak memicu pembengkakan kelenjar getah bening.
Namun pada HIV, pembengkakan kelenjar getah bening menjadi gejala yang umum, Pembengkakan biasanya terjadi pada area leher dan ketiak, Kelenjar ini akan membesar selama minggu kedua dan membaik seiring waktu berjalan.
5. Penurunan berat badan
Kedua kondisi tersebut dapat menekan nafsu makan, Namun penurunan nafsu makan tampaknya lebih signifikan terjadi pada kasus HIV.
Pada kasus flu, penurunan nafsu makan tak akan memengaruhi berat badan pasien.
Sementara pada kasus HIV, penurunan nafsu makan bisa berlangsung signifikan dan dapat mengakibatkan penurunan berat badan secara tiba-tiba.
6. Sakit kepala
Pada kasus flu, sakit kepala umumnya hanya berlangsung selama beberapa hari pertama.
Sementara pada kasus HIV, sakit kepala akan terasa lebih intens yang terletak di area mata dan memburuk saat mata bergerak.
7. Lesi mulut
Lesi pada mulut tak umum terjadi pada pasien flu.
Sementara pada HIV, lesi mulut umum terjadi.
8. Ruam
Ruam hanya terjadi pada pasien yang mengalami infeksi HIV, tapi tidak dengan pasien flu.
Pada kasus HIV, ruam bisa muncul di hampir seluruh tubuh termasuk telapak tangan, kaki, dan kulit kepala, Daerah yang paling terkena adalah leher dan dada, serta biasanya dibarengi rasa gatal.
Ruam pada kasus HIV biasanya muncul 48 jam setelah demam dan bisa hilang dengan sendirinya setidaknya dalam waktu seminggu.
Demikian inilah bedanya gejala awal HIV dan flu yang perlu diketahui.
Masyarakat yang masuk dalam kelompok berisiko perlu lebih waspada agar tidak terkecoh dan bingung.
Baca Juga : Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di NTT, Pelaku di Vonis Hukum Mati
Bagi kalian yang bingung mencari situs dengan Persentase menang tinggi. Kami rekomendasikan situs slot terpercaya yang memberikan bonus Welcome 100% dengan segala deposit tanpa ada potongan.
