Balita 3 Tahun Positif Narkoba, Gara-Gara Diberi Minum Tetangga

Balita 3 Tahun Positif Narkoba, Gara-Gara Diberi Minum Tetangga

June 12, 2023 0 By Majalahbet

Loading

Balita 3 Tahun Positif Narkoba, Gara-Gara Diberi Minum Tetangga

Balita berinisial N (3) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) positif narkoba jenis sabu usai meminum air yang diberikan oleh tetangganya, Akibat masalah ini, N disebut sempat mengalami halusinasi, hiperaktif dan tidak bisa tidur selama dua hari, N sempat dikira kesurupan.

Gejalanya itu balita itu nampak aktif, tidak mau diam, mulutnya ngoceh terus dan tidak mau tidur, awalnya ibunya mikir anak ini kesurupan,” ucap Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur Rina Zainun seperti pada Sabtu (10/6).

 

Selain tidak bisa tidur, sang balita juga menunjukkan gejala lain yakni berkeringat dingin, Dia juga menolak diberi makan dan minum, Dari Selasa sampai Rabu balita tersebut tidak mau makan dan minum, Dan gejala lain dia berkeringat jagung di atas kapal, dan aroma keringatnya tidak sedap,” sebut Rina.

balita itu kelihatan enggak capek, walaupun tidak makan tidak minum terus enggak ngantuk, dan matanya nampak terbuka lebar.

Rina juga mengatakan balita itu juga suka memanjat, Sang balita juga selalu memungut sampah.

Dia manjat-manjat, Manjat pohon ambil buah seperti halusinasinya jalan, Terus mengumpulkan sampah-sampah di ambal,” sambungnya.

 

Atas gejala-gejala itu, Rina langsung berkonsultasi dengan orangtua N untuk dilakukan tes urine, Kemudian pada Rabu malam (8/6), N akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Samarinda.

Rabu malam saya koordinasi dengan Kabid Keperawatan Rumah Sakit jiwa, Akhirnya diarahkan periksa air kencing, satu jam setelah itu hasilnya keluar ternyata positif metamfetamin atau narkoba,” ungkapnya.

Rina menjelaskan gejala yang dialami N terjadi usai ia meminum minuman yang diberikan oleh tetangganya, Minuman diberikan saat N dan orang tuanya M berkunjung ke rumah tetangganya pada Selasa sore (7/6).

Anak balita tersebut saat itu kan kehausan, sama tetangganya ini diambilkan lah air minum di dalam botol yang isinya sudah setengah,” terangnya.

 

N sendiri dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda guna menjalani perawatan, Meski demikian gejala aneh tersebut masih terus dialami N saat dilakukan opname.

“Sampai dia di opname dipasang infus tetap begitu (aktif), jadi dari pihak rumah sakit memberikan buku gambar biar dia tidak ke mana-mana dan infusnya tidak terlepas, ungkapnya.

Balita itu pun sempat dibawa dan dirawat selama 4 hari di rumah sakit, Saat ini balita tersebut pun sudah diperbolehkan pulang.

“Jadi masuk rumah sakit itu hari Rabu dan pada hari Sabtu sudah pulang, Saat ini bersama kami di Polresta melengkapi laporan bersama ibunya,” ucap Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur Rina Zainun, Sabtu (10/6).

 

Beberapa hari terakhir, kata Rina, balita tersebut sudah dapat makan minum dan tidur setelah mendapatkan perawatan. Namun untuk gejala hiperaktif balita tersebut belum sepenuhnya pulih.

Kalau aktifnya masih, geraknya aktif, kalau untuk tidur sudah bisa tidur karena di rumah sakit diberikan obat, Makan dan minum juga sudah bisa,” terang Rina Zainun.

Sementara mengenai ocehan N yang tidak jelas, balita tersebut sudah dapat berkomunikasi dengan baik.
Kemarin dia masih ngoceh-ngoceh sendiri enggak nyambung tapi sekarang diajak ngobrol nyambung,” ujar Rina.

Rencananya N akan kembali dibawa ke rumah sakit pada Senin pekan depan untuk memeriksa kondisi perutnya.
Senin mau kontrol di rumah sakit untuk cek, dan dilakukan rontgen bagian perutnya,” tutur Rina.

 

Dirumah sakit umum diambil tindakan opname karena dari pihak medis khawatir tentang kesehatan anak ini karena organ tubuh dipaksa untuk begadang dan tidak makan,” kata dia.

Rina menyebut kondisi balita itu usai pulang dari rumah sakit telah berangsur-angsur membaik.

Beberapa hari terakhir balita itu sudah dapat makan minum dan tidur setelah mendapatkan perawatan. Namun untuk gejala hiperaktif masih belum pulih seutuhnya.

Kalau aktifnya masih, geraknya aktif, kalau untuk tidur sudah bisa tidur karena di rumah sakit diberikan obat. Makan dan minum juga sudah bisa,” terangnya.

 

Sementara mengenai ocehan N yang tidak jelas, balita itu sudah dapat berkomunikasi dengan baik.

“Kemarin dia masih ngoceh-ngoceh sendiri enggak nyambung tapi sekarang diajak ngobrol nyambung,” jelasnya.

Rencananya balita itu akan kembali dibawa ke rumah sakit pada Senin pekan depan untuk memeriksa kondisi perutnya.

“Senin mau kontrol di rumah sakit untuk cek, dan dilakukan rontgen bagian perutnya,” tuturnya.

 

Polisi menetapkan ST (51) sebagai tersangka karena telah memberikan air berisi sabu ke balita anak tetangganya yang masih berusia 3 tahun, “Iya (pelaku) tetangganya,” ungkap Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli, pada Minggu (11/6), Ary mengatakan ada 3 orang yang dimintai keterangan terkait kasus tersebut, Salah satu pelaku wanita dengan inisial ST langsung ditahan usai ditetapkan tersangka.

Sudah ada satu orang yang kita tetapkan tersangka,” tambahnya.
Sementara dua orang masih dalam pemeriksaan. Polisi juga masih menyelidiki lebih lanjut soal motif tersangka.

Sementara baru satu (jadi tersangka), yang lain masih dalam pemeriksaan,” ucap Ary.

Tersangka kini sudah ditahan di Mapolresta Samarinda. Tersangka dijerat pasal 89 juncto pasal 76 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Baca Juga : Curangi Donor Organ di Hong Kong, Empat Pria Ditangkap Polisi

Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023

 

Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.

klik di sini

daftar sini

 

zvr
Bagaimana Reaksimu ?