Bahaya Virus Oropouche, Brazil Laporkan Kematian Usai Terinfeksi
July 30, 2024 0 By majalahbetMajalahbet, Jakarta – Kematian pertama akibat terinfeksi Virus Oropouche, dilaporkan Brazil yang membuat dunia heboh. Penyakit yang di sebarkan dari gigitan nyamuk dan lalat yang terinfeksi virus. Dan hal ini mungkin dapat menjadi pandemi covid selanjutnya.
Dua wanita dilaporkan telah meninggal di Bahia pada hari Kamis akibat virus Oropouche ini. Dan keduanya korban masih berusia di bawah 30 tahun dan tak memiliki riwayat penyakit komorbid.
Kementerian Kesehatan Brasil juga telah mencatat sebanyak 7.236 kasus Virus Oropouche pada tahun 2024 ini.
Mayoritas yang terinfeksi dilaporkan di negara bagian Amazonas dan Rondonia. “Pasien memiliki tanda dan gejala yang mirip dengan kasus demam berdarah dengue yang parah,” ungkap kementerian Brazil dalam sebuah pernyataan.
Menyoroti Virus Oropouche di Brazil, Pakar epidemiologi Dicky Budiman mengatakan virus Oropouche sebenarnya bukan penyakit baru, dan sudah teridentifikasi sejak 1995. Dan telah tersebar di negara bagian amerika latin dan kini tengah mewabah di Brasil hingga Peru.
“Potensi mewabahnya penyakit ini ada di negara-negara tropis lain di ASEAN dan Indonesia tentu ada, dan cukup besar. Namun ini penyakit ini umumnya masih di wilayah-wilayah yang dekat dengan habitat liar atau di hutan dan perkampungan, yang merupakan daerah rawan nyamuk atau serangga,” ucap dia pada Minggu (28/07).
Dicky juga menungkapkan gejala virus oropouche mirip dengan kasus demam berdarah dengue (DBD). Dari hal tersebutlah ia meminta kepada pemerintah Indonesia untuk memperketat surveilans termasuk pemantauan di pintu kedatangan. Terlebih, saat seseorang mengeluhkan demam.
Toko Game Online Terpecaya
Gejala virus Oropouche :
- Demam
- Sakit kepala
- Muntah
- Mual
- Menggigil
- Nyeri otot
- Sendi kaku
- Hingga Sensitif Terhadap Paparan Cahaya
Tak hanya itu, Dicky juga menyebut virus ini dapat berpotensi membuat ibu yang tengah mengandung mengalami keguguran dan bayi lahir kondisi kepala kecil. “Ini bisa menjadi halnya seperti Virus Zika, ketika kontrol terlambat dilakukan bisa berujung fatal,” ungkapnya.
Menurut Dicky virus Oropouche yang menewaskan dua orang di Brasil, memiliki potensi mewabah di Indonesia.
Meski begitu, ia menyebut risiko atau potensi menjadi pandemi berikutnya setelah COVID-19 relatif kecil lantaran penularannya tak terjadi antarmanusia.
“Ini penyakit yang ditularkan nyamuk. Jadi tidak ada penularan antar manusia. Untuk Virus ini sendiri untuk berpotensi menjadi pandemi sangatlah kecil bahkan bisa dikatakan tidak ada,” ungkapnya.
Kemudian WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) juga menyebut virus Oropouche dapat ditularkan ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis, yang ditemukan di daerah berhutan dan di sekitar badan air, atau nyamuk Culex quinquefasciatus tertentu.
Diduga bahwa sirkulasi virus mencakup siklus epidemik dan siklus sylvatik. Dalam siklus sylvatik, primata, kukang, dan mungkin burung merupakan inang vertebrata, meskipun vektor artropoda yang pasti belum teridentifikasi.
Dalam siklus epidemik, manusia merupakan inang yang berkembang biak dan virus ini ditularkan terutama melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis. Hingga saat ini, belum ada bukti penularan virus Oropouche dari manusia dapat menular ke manusia.
Baca Juga : Perkara Uang 100 Ribu, Penjual Mie Aceh Dibunuh di Deli Serdang
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Dengan Menggunakan E-Wallet DANA