Pria di Sangihe Tikam Keponakan hingga Tewas Setelah Dimaki-Ditantang Duel

Pria di Sangihe Tikam Keponakan hingga Tewas Setelah Dimaki-Ditantang Duel

September 17, 2025 0 By majalahbet

Majalahbet, Jakarta  –  Pria berinisial ST (59) di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, menyerang keponakannya NT (40) dengan pisau dapur hingga korban meninggal dunia. Peristiwa itu bermula ketika NT, dalam keadaan mabuk, menghina pamannya dengan kata-kata kasar, memaki berulang kali, bahkan menantang duel. Ucapan itu memicu emosi ST yang akhirnya tidak mampu lagi menahan amarah.

Toko Game Online Terpecaya

Kronologi Kejadian

Kasat Reskrim Polres Sangihe, Iptu Stefi Sumolang, menuturkan kejadian terjadi di rumah keluarga Takasumiang, Kelurahan Apengsembeka, Kecamatan Tahuna, Minggu (14/9) sekitar pukul 16.00 WITA. Cekcok yang semakin memanas membuat ST spontan mengambil pisau dapur dari rumah, lalu menikam NT di hadapan keluarga. Suasana rumah langsung berubah mencekam ketika NT roboh bersimbah darah.

Upaya Penyelamatan

Keluarga panik dan segera membawa NT ke Rumah Sakit Liun Kendage Tahuna. Dokter berusaha memberikan pertolongan, tetapi luka tikaman yang menembus ulu hati dan pinggang kiri membuat nyawa korban tidak tertolong. Tangis keluarga pecah di ruang gawat darurat saat dokter menyatakan korban meninggal.

Musik Player MP3 Gratis Tanpa Login, Tanpa Biaya, & Tanpa Batas

Musik Player MP3 Gratis Tanpa Login, Tanpa Biaya, & Tanpa Batas

Tindakan Pelaku

Setelah melakukan penikaman, ST sempat meninggalkan lokasi untuk menenangkan diri. Namun ia kemudian mendatangi Polres Sangihe dan menyerahkan diri. Polisi langsung menahan ST, memeriksa kronologi lengkap, serta mengamankan pisau dapur yang digunakan.

Proses Hukum

Penyidik menjerat ST dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan yang mengancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Stefi menegaskan timnya sudah memeriksa saksi-saksi dan terus melengkapi berkas perkara. Polisi juga mengimbau warga agar menghindari minuman keras yang sering menjadi pemicu tindak kriminal.

Reaksi Warga

Masyarakat sekitar Tahuna mengaku terkejut karena peristiwa tragis itu melibatkan keluarga sedarah. Mereka menilai cekcok seharusnya bisa diselesaikan dengan cara damai tanpa kekerasan. Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam sekaligus menjadi peringatan keras tentang bahaya emosi yang tak terkendali.

Baca Juga : Lansia di Lampung Ditemukan Tewas dengan Luka Leher, Keluarga Sebut Bunuh Diri