
Lansia di Lampung Ditemukan Tewas dengan Luka Leher, Keluarga Sebut Bunuh Diri
September 17, 2025Majalahbet, Jakarta – Keluarga Ita Rosita (56) menolak autopsi setelah menemukan perempuan lansia itu meninggal di kamar mandi rumah kontrakan menantunya. Mereka menandatangani pernyataan resmi di depan aparat kepolisian dan menegaskan keyakinan bahwa Ita sengaja mengakhiri hidupnya. Penolakan itu muncul karena keluarga percaya tidak ada unsur pidana di balik kematian tersebut.
Riwayat Ucapan Korban
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, menjelaskan korban beberapa kali mengucapkan niat untuk bunuh diri sebelum peristiwa terjadi. Menurut Faria, anggota keluarga menguatkan pernyataan itu karena mereka sering mendengar korban melontarkan kata-kata serupa. Ia menilai pernyataan itu memperlihatkan kondisi psikologis korban yang rapuh menjelang kematiannya.
Faktor Penyakit dan Tekanan Hidup
Keluarga mengungkapkan Ita Rosita menderita penyakit gula darah serta asam urat selama bertahun-tahun. Penyakit kronis itu sering membuat tubuhnya lemah dan aktivitas sehari-hari terganggu. Kondisi kesehatan yang terus menurun diyakini menimbulkan tekanan mental sehingga korban berulang kali berbicara ingin mengakhiri hidup.
Penyelidikan Polisi
Kompol Faria menegaskan polisi tetap menjalankan penyelidikan meski keluarga menolak autopsi. Aparat mendatangi lokasi kejadian, memeriksa saksi, serta mendokumentasikan kondisi korban untuk memastikan data hukum tercatat dengan benar. Faria menambahkan penyidik masih mengumpulkan informasi tambahan agar penyebab kematian bisa dipastikan secara menyeluruh.
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu berlangsung pada Senin (15/9/2025) petang di Kelurahan Durian Payung, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung. Saat itu, keluarga menemukan Ita sudah tidak bernyawa di kamar mandi dengan luka di leher. Mereka segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi, dan aparat langsung mendatangi lokasi untuk menangani peristiwa tragis itu.
Reaksi Keluarga
Setelah memastikan Ita meninggal, keluarga langsung menyiapkan pemakaman. Mereka menolak proses medis lebih lanjut dan memilih menghormati korban sesuai keyakinan keluarga. Aparat tetap mengawasi jalannya proses agar penanganan berjalan tertib dan sesuai aturan.
Baca Juga : Suami di Denpasar Ditangkap Usai Istri Penderita Stroke Meninggal, Diduga Motif Utang