Pelaku Pembacokan Kepala KUA di Sulteng Ditangkap Tak Lama Usai Kejadian

Pelaku Pembacokan Kepala KUA di Sulteng Ditangkap Tak Lama Usai Kejadian

Juli 1, 2025 0 By majalahbet

Majalahbet, Jakarta – Seorang pria berinisial IS (28) membacok Kepala KUA Tanambulava, Sulawesi Tengah, Mohamad Fuad, hingga tewas. IS juga melukai dua korban lainnya, Dakri dan Muhtazam. Polisi dari Polsek Biromaru menangkap IS tidak lama setelah kejadian yang terjadi pada Selasa sore, 24 Juni 2025, di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru.

Pelaku Serang Korban Tanpa Respons

Kasi Humas Polres Sigi, Iptu Nuim Hayat, menjelaskan bahwa IS awalnya menyapa Fuad yang sedang mencuci dan memperbaiki mobil. Karena Fuad tidak merespons, IS tiba-tiba menyerang korban dengan sebilah parang. Aksi brutal itu membuat Fuad terkapar bersimbah darah di lokasi kejadian.

Toko Game Online Terpecaya

Dua Orang Terluka Saat Mencoba Menolong

Dakri dan Muhtazam berusaha menghentikan serangan tersebut, namun IS juga menyerang mereka. Dakri menderita luka di bagian perut, sementara Muhtazam mengalami luka di pinggang sebelah kiri. Kedua korban segera dilarikan ke fasilitas kesehatan setelah pelaku melarikan diri ke rumahnya.

Pelaku Kembali Ambil Senjata Tambahan

Setelah membacok para korban, IS masuk ke rumahnya dan mengambil celurit serta pisau dapur. Polisi yang datang ke lokasi langsung mengepung rumah pelaku dan memintanya menyerahkan semua senjata tajam. IS akhirnya menyerahkan diri tanpa perlawanan dan polisi membawanya ke Polres Sigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi Selidiki Motif dan Hubungan Keluarga

Penyidik Satreskrim Polres Sigi masih menyelidiki motif di balik serangan tersebut. Iptu Nuim mengungkapkan bahwa pelaku dan seluruh korban masih memiliki hubungan keluarga. Ia mengimbau masyarakat dan pihak keluarga korban agar tidak bertindak di luar hukum dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.

Kesimpulan

Aksi penyerangan berdarah yang dilakukan IS telah menewaskan seorang pejabat negara dan melukai dua orang lainnya. Tindakan cepat polisi berhasil mencegah situasi semakin memburuk. Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa emosi tak terkendali dapat berujung pada tragedi keluarga dan hukum harus menjadi penyelesaian utama atas setiap konflik.

Baca Juga : Tiga Pelaku Tikam Warga hingga Tewas di Serang, Polisi Duga Motif Dendam