
Bambang Haryo Usulkan IKN Sebagai Ibu Kota Kedua dan Pusat Industri di Kalimantan Timur
February 21, 2025Majalahbet, Jakarta – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur mendapatkan respons yang beragam, salah satunya dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Haryo. Ia mengusulkan agar IKN tidak hanya berfungsi sebagai ibu kota negara, melainkan sebagai ibu kota kedua. Bambang menilai bahwa lokasi IKN, yang lebih terbuka terhadap ancaman dan risiko kebakaran, dapat membahayakan stabilitas negara jika dijadikan pusat pemerintahan utama.
Kekhawatiran Terhadap Keamanan IKN
Bambang Haryo menjelaskan bahwa posisi IKN yang rentan terhadap ancaman, baik dari alam maupun pihak luar, membuatnya tidak ideal sebagai ibu kota negara. Ia mengibaratkan posisi IKN seperti “raja di depan” dalam permainan catur yang seharusnya dilindungi dengan maksimal. Dengan kondisi ini, biaya keamanan untuk menjaga keselamatan Presiden diperkirakan akan semakin tinggi, menambah beban bagi negara.
Tantangan Geografis dan Potensi Bencana Alam
Selain itu, Bambang menyoroti kedekatan IKN dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina, serta potensi bencana alam, seperti banjir, yang memperburuk situasi. Hal ini semakin memperkuat argumentasinya untuk menjadikan IKN sebagai ibu kota kedua, bukan sebagai pusat pemerintahan utama.
IKN Sebagai Pusat Industri Terintegrasi
Bambang Haryo mengusulkan agar IKN dijadikan ibu kota kedua yang dilengkapi dengan pusat industri besar yang terintegrasi dengan pelabuhan internasional. IKN yang dilewati oleh Jalur Internasional ALKI 2 menawarkan potensi besar untuk menjadi hub industri yang menguntungkan secara ekonomi. Dengan adanya pusat industri, Bambang yakin bahwa IKN bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dibandingkan hanya menjadi pusat pemerintahan.
Potensi Relokasi Industri dan Efisiensi Logistik
Bambang juga mencatat bahwa lokasi IKN yang strategis, berada di tengah antara Asia Timur dan Australia, memberikan peluang besar untuk relokasi industri dari negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Hal ini bisa menurunkan biaya logistik karena jarak pengiriman yang lebih dekat. Ia menyarankan agar IKN berfokus pada pengembangan industri untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Pembangunan Infrastruktur dan Penggunaan Jalur Sungai
Melihat kondisi alam Kalimantan yang kaya dengan alur sungai, Bambang menilai bahwa pemerintah tidak perlu terlalu banyak membangun jalan raya. Jalur sungai yang ada bisa dimanfaatkan sebagai sarana transportasi yang lebih efisien dan efektif. Hal ini akan mengurangi biaya infrastruktur dan mempercepat distribusi barang.
Peningkatan Kesempatan Kerja dan Pemerataan Ekonomi
Bambang juga menekankan bahwa pemindahan pusat industri ke Kalimantan Timur akan meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Industri yang berkembang di wilayah ini dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yang sangat penting untuk pemerataan ekonomi. Ia berharap pembangunan industri dapat mengurangi ketergantungan pada Jawa untuk mencari pekerjaan, memberikan peluang kerja bagi masyarakat Kalimantan.
Evaluasi Ulang Pembangunan IKN
Dengan berbagai potensi dan tantangan yang ada, Bambang Haryo berharap pemerintah dapat melakukan evaluasi ulang terhadap tujuan pembangunan IKN. Fokus pada pengembangan Kalimantan Timur sebagai pusat industri, menurutnya, akan lebih efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga keselamatan nasional.
Baca Juga : Zelensky Bertemu Utusan AS Setelah Kritik Trump Sebutnya Diktator
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA