Tahanan Narkoba Rutan Depok Tewas, Diduga Jadi Korban Penganiayaan
September 1, 2024Majalahbet, Jakarta – Kehebohan menggemparkan Rutan Kelas I Depok setelah ditemukannya seorang tahanan kasus narkoba dalam kondisi meninggal dunia. Korban, yang diketahui bernama RAJS , diduga tewas akibat penganiayaan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam rutan.
Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui ketika petugas rutan melakukan pemeriksaan rutin di blok hunian. Saat ditemukan, tubuh korban penuh luka memar dan terdapat sejumlah luka terbuka yang mengarah pada dugaan penganiayaan.
“Kami menemukan sejumlah luka mencurigakan pada tubuh korban, seperti luka lebam di wajah, luka robek di bagian kepala, dan bekas jeratan di leher,” ujar kepolisian setempat.
Dugaan Penganiayaan Semakin Menguat
Kematian korban semakin menguatkan dugaan adanya tindakan kekerasan yang terjadi di dalam rutan. Beberapa saksi mata yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa korban sering menjadi sasaran intimidasi dan perundungan dari tahanan lainnya.
“Korban sering terlihat kesepian dan sering menjadi sasaran ejekan dari tahanan lain,” ungkap salah satu saksi mata.
Pihak keluarga korban pun tidak percaya dengan penjelasan awal dari pihak rutan. Mereka menuntut agar kasus ini diusut tuntas dan meminta keadilan bagi almarhum.
Penyelidikan Mendalam Dilakukan
Menanggapi peristiwa ini, pihak kepolisian telah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan mendalam. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk petugas rutan, tahanan lainnya, dan keluarga korban.
“Kami akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Selain itu, kami juga akan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian,
Pihak Rutan Depok juga telah membentuk tim internal untuk melakukan investigasi. Kepala Rutan Kelas I Depok, menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan kooperasi penuh kepada pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini.
Sorotan Publik dan Tuntutan Keadilan
Kasus kematian tahanan narkoba di Rutan Depok ini telah menjadi sorotan publik. Masyarakat menyayangkan terjadinya peristiwa kekerasan di dalam lembaga pemasyarakatan yang seharusnya menjadi tempat pembinaan.
Publik pun menuntut agar pihak berwenang dapat mengungkap pelaku penganiayaan dan memberikan hukuman yang setimpal. Selain itu, masyarakat juga berharap agar kasus ini menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pemasyarakatan di Indonesia, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
Baca Juga : Soekarno-Hatta Perketat Pengawasan, Ruang Isolasi Siaga Hadapi Ancaman Mpox
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA