
Diteriaki Maling, Pria di Jakarta Utara Panik dan Lari ke Atap Rumah
Oktober 14, 2025 0 By majalahbetMajalahbet, Jakarta – Warga Ancol, Jakarta Utara, geger setelah melihat seorang pria memanjat atap rumah dan berusaha bersembunyi. Beberapa warga berteriak menyebut pria itu maling. Suasana di lokasi berubah ricuh, dan warga mulai mengepung rumah tersebut. Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, pria berbaju hitam itu tampak berdiri di atap sambil kebingungan. Tak lama kemudian, warga berhasil menurunkannya dan mengikat tangannya sebelum menyeretnya dalam kondisi lemas. Video itu viral di berbagai platform dan memicu beragam reaksi warganet.
Cekcok dengan Rekan Kerja Picu Kesalahpahaman
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Handam Samudro, menjelaskan bahwa pria berinisial AS bukan maling seperti yang disangka warga. Ia mengatakan bahwa AS sempat bertengkar dengan mantan rekan kerjanya yang berinisial D. Dalam perkelahian itu, AS memukul D hingga D marah dan berteriak memanggil warga sambil menuduh AS sebagai maling. Warga yang mendengar teriakan itu langsung mengejar AS hingga ia memutuskan memanjat atap rumah untuk menyelamatkan diri.
Musik Player MP3 Gratis Tanpa Login, Tanpa Biaya, & Tanpa Batas
Polisi Periksa Kedua Pihak dan Mediasi Kasus
Setelah menerima laporan, polisi memanggil AS dan D ke Polsek Tanjung Priok. Petugas meminta keduanya menjelaskan kronologi kejadian secara terbuka. Handam menegaskan bahwa penyelidikan membuktikan AS tidak melakukan tindak pencurian. Polisi kemudian memediasi keduanya agar menyelesaikan masalah dengan damai. AS dan D akhirnya saling memaafkan dan menandatangani surat pernyataan perdamaian. Handam memastikan polisi akan menutup kasus tersebut karena kedua pihak sudah berdamai secara kekeluargaan.
Kesimpulan: Kesalahpahaman Nyaris Berujung Fatal
Peristiwa di Ancol menunjukkan bagaimana kesalahpahaman dan emosi yang tidak terkendali dapat memicu tindakan berlebihan dari masyarakat. Polisi mengimbau warga agar tidak langsung main hakim sendiri dan tetap memverifikasi kebenaran sebelum bertindak. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya menyelesaikan konflik secara bijak tanpa melibatkan kekerasan atau fitnah yang dapat membahayakan orang lain.
Baca Juga : Remaja di Bekasi Tewas Usai Berkelahi, Diduga Dipicu Saling Ejek di WhatsApp