Majalahbet, Jakarta – UA (32) tega menghabisi nyawa ibu kandungnya, WL (53), di Desa Kontumere, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Setelah menyerang ibunya hingga tewas, UA tidak berhenti di situ. Ia kemudian menyeret tubuh WL dan membuangnya ke dalam sumur yang berada tidak jauh dari rumah. Tindakan itu ia lakukan untuk menutupi jejak dan menghilangkan barang bukti.
Warga Gempar Temukan Jasad
Pada Jumat (12/9) sekitar pukul 18.30 WITA, warga desa gempar ketika mencium bau menyengat dari sekitar sumur. Beberapa orang kemudian memutuskan mengecek sumber bau tersebut dan menemukan jasad WL dalam kondisi mengenaskan. Tubuh korban dipenuhi luka, diduga akibat benda tumpul maupun serangan fisik langsung dari pelaku. Penemuan itu segera mereka laporkan ke aparat desa dan polisi.
Polisi Ungkap Fakta Kejadian
Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin, menjelaskan bahwa polisi turun langsung ke lokasi setelah menerima laporan. Petugas menemukan jasad WL di dalam sumur dan segera mengevakuasinya. Dari hasil pemeriksaan awal, polisi memastikan UA, anak kandung korban, bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. “Pelaku membuang jasad korban ke sumur usai menganiayanya hingga meninggal,” jelas Baharuddin.
Tetangga Jadi Korban Kekerasan
Selain WL, tetangga berinisial LB (63) juga menjadi korban kebrutalan UA. Pelaku memukul LB hingga mengalami luka serius. Warga yang menemukan LB langsung membawanya ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis. Polisi menduga UA menyerang LB karena berada di sekitar lokasi saat pelaku melakukan aksinya.
Polisi Tangkap Pelaku Sehari Setelah Kejadian
UA sempat melarikan diri setelah menghabisi nyawa ibunya. Namun, polisi yang melakukan penyelidikan intensif berhasil menangkapnya pada Sabtu (13/9) pagi. Penangkapan berlangsung tanpa perlawanan berarti setelah polisi mendapat keterangan dari saksi-saksi dan menemukan bukti kuat keterlibatan UA.
Dugaan Gangguan Jiwa Jadi Perhatian
Polisi kemudian memeriksa latar belakang UA dan menemukan bahwa ia memiliki riwayat gangguan jiwa. Aparat kini mendalami apakah kondisi kejiwaan itu berhubungan dengan aksi kejam yang menewaskan WL. Meski begitu, polisi menegaskan akan tetap memproses kasus ini secara hukum sambil melibatkan pihak medis untuk menilai kondisi psikologis pelaku.
Baca Juga : Motif Pembacokan di Bangkalan: Korban Tersakiti karena Ibunya