Majalahbet, Jakarta – Kasus pembunuhan yang dilakukan Alvi Maulana (24) terhadap kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati (25), benar-benar mengejutkan masyarakat. Pelaku tidak hanya menghabisi nyawa Tiara, tetapi juga memutilasi tubuh korban hingga menjadi ratusan potongan. Oleh karena itu, polisi menyebut tindakan ini sebagai salah satu kejahatan paling keji yang pernah terjadi di wilayah tersebut.
Tim Forensik Kumpulkan 310 Potongan Tubuh
Sejak Sabtu (6/9/2025), tim forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong mulai menerima potongan tubuh korban. Bahkan hingga Senin (8/9/2025), jumlahnya mencapai 310 potongan. Kepala RS Bhayangkara, Kompol dr. Zaid, memaparkan detail temuan tersebut dengan rinci.
“Hari Sabtu kami menerima sekitar 63 potongan tubuh manusia, meliputi jaringan otot, lemak, kulit kepala, dan rambut. Kemudian pada Minggu, kami menerima 239 kepingan tulang, termasuk 8 potongan tulang paha kanan dan kiri, serta 22 gigi. Akhirnya pada hari Senin, kami menerima potongan tulang belakang,” ungkap Zaid.
Proses Identifikasi Berlangsung Intensif
Setelah mengumpulkan semua potongan tubuh, tim forensik langsung memulai pemeriksaan DNA. Proses ini akan memakan waktu sekitar satu bulan karena jumlah potongan yang sangat banyak. Selain itu, hasil autopsi sementara menunjukkan adanya luka akibat benda tajam dan tumpul. Zaid menegaskan bahwa pemeriksaan ini akan membantu penyidik mengungkap kasus secara lebih jelas.
Bagian Tubuh Masih Hilang
Meski tim sudah menerima ratusan potongan, beberapa bagian tubuh korban masih belum ditemukan. Sampai saat ini, polisi masih mencari pergelangan kaki kanan dan telapak tangan kiri Tiara. Zaid menuturkan bahwa tim forensik siap menerima potongan tambahan kapan saja. “Kami akan menghitung ulang seluruh potongan jika semua bagian terkumpul. Setelah itu, kami akan menyampaikan hasil DNA bersama pihak keluarga korban,” katanya.
Polisi Dalami Motif dan Rencana Pelaku
Di sisi lain, penyidik terus menelusuri motif pembunuhan ini. Berdasarkan pemeriksaan awal, Alvi mengaku memutilasi Tiara untuk menghilangkan jejak kejahatan. Polisi menduga pelaku merencanakan aksi tersebut dengan matang. Selain itu, penyidik juga memeriksa lokasi kejadian untuk mencari sisa potongan yang hilang.
Jumlah potongan yang mencapai 310 bagian membuat publik terkejut dan marah. Oleh karena itu, polisi berkomitmen menuntaskan penyelidikan hingga semua fakta terbongkar. “Kami akan mengumpulkan seluruh bukti, menguatkan hasil forensik, dan memastikan proses hukum berjalan maksimal,” tegas pihak kepolisian.
Baca Juga : Jasad Turis Spanyol Korban Pembunuhan di NTB Sempat Dipindah
