
Tiga Pelaku Tikam Warga hingga Tewas di Serang, Polisi Duga Motif Dendam
Juli 1, 2025Majalahbet, Jakarta – Tiga pria menyerang dan membunuh seorang pria bernama Misri (39) di Kampung Binuang Rawa, Kabupaten Serang, pada 19 Mei 2025. Saat itu, Misri sedang mengobrol bersama dua temannya, Puput dan Muhyo. Tiba-tiba, tiga pelaku datang dan melancarkan serangan brutal.
Pelaku Serang Korban Tanpa Peringatan
Jaya Rahmat alias Joy, Samun (22), dan Kamsir (40) datang dengan mengendarai sepeda motor. Ketiganya membawa pisau, golok, dan kapak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, mereka langsung menyerang dan menikam Misri secara brutal. Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, mengungkapkan bahwa para pelaku menyerang korban tanpa memberi kesempatan untuk melarikan diri.
Korban Tumbang, Pelaku Langsung Kabur
Para pelaku menikam perut korban hingga Misri jatuh tersungkur bersimbah darah. Setelah melakukan aksi keji tersebut, ketiganya melarikan diri. Sementara itu, Puput dan Muhyo tidak berani menolong karena para pelaku membawa senjata tajam. Setelah pelaku pergi, kedua saksi membawa korban ke puskesmas. Namun, korban meninggal dunia dalam perjalanan.
Polisi Tangkap Pelaku di Jakarta
Tim Resmob Polres Serang memburu ketiga pelaku yang langsung masuk daftar pencarian orang (DPO). Polisi berhasil menangkap dua pelaku, Jaya dan Kamsir, saat keduanya bersembunyi di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat, 27 Juni 2025. Saat diminta menunjukkan lokasi persembunyian Samun, salah satu pelaku melawan sehingga polisi terpaksa menindak tegas dan terukur.
Polisi Ungkap Motif Balas Dendam
Kapolres Condro menjelaskan bahwa pembunuhan ini bermotif balas dendam. Pada 2015, Misri pernah menikam Jaya Rahmat hingga nyaris tewas. Akibat dendam lama itu, Jaya mengajak Samun dan Kamsir untuk membalasnya dengan cara keji.
Kesimpulan
Aksi pembunuhan terhadap Misri menunjukkan bagaimana dendam masa lalu dapat memicu kekerasan fatal. Polisi berhasil mengungkap identitas dan keberadaan para pelaku dengan cepat. Penanganan tegas dari aparat menunjukkan keseriusan dalam menindak kejahatan brutal. Masyarakat diimbau untuk menyelesaikan konflik secara hukum, bukan melalui aksi kekerasan yang mengorbankan nyawa.
Baca Juga : Baru Pulang dari TMII, Seorang Pemuda Tiba-tiba Dihajar 4 Orang Misterius!