Site icon Majalahbet: Majalah Berita Online Terkini dan Terupdate Indonesia

Ayah Bunuh Putrinya Gara-Gara Enggan Hapus Akun TikTok

Majalahbet, Jakarta – Seorang ayah di Pakistan menembak mati putrinya setelah gadis itu menolak menghapus akun TikTok miliknya. Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada Selasa lalu di kota Rawalpindi, yang berada dekat ibu kota Pakistan, Islamabad. Polisi Pakistan memastikan ayah korban sudah mereka tangkap dan tahan untuk proses penyelidikan.

Toko Game Online Terpecaya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan

Juru bicara kepolisian Pakistan menjelaskan kronologi kejadian kepada kantor berita AFP pada Jumat (11/7/2025). Ia mengatakan, sang ayah berkali-kali meminta putrinya menghapus akun TikTok yang ia miliki. Namun, gadis berusia 16 tahun itu menolak permintaan tersebut. Akhirnya, sang ayah menembak anak kandungnya sendiri dengan alasan mempertahankan “kehormatan keluarga”.

Keluarga Korban Berusaha Menyembunyikan Fakta

Kepolisian Rawalpindi menyebutkan keluarga korban awalnya mencoba menggambarkan kejadian itu sebagai kasus bunuh diri. Namun, penyidik berhasil mengungkap fakta yang sebenarnya melalui olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi. Polisi lalu membawa jasad korban untuk diautopsi guna mendukung proses hukum.

Kekerasan Berbasis “Kehormatan” Marak di Pakistan

Di Pakistan, banyak perempuan menjadi korban kekerasan oleh anggota keluarga mereka karena dianggap melanggar aturan sosial yang ketat. Aplikasi TikTok kerap menjadi pemicu konflik karena popularitasnya di kalangan remaja perempuan. Kasus serupa terjadi bulan lalu, ketika seorang influencer TikTok berusia 17 tahun tewas setelah ia menolak rayuan seorang pria.

Pemerintah Sering Blokir TikTok karena Konten Kontroversial

Otoritas telekomunikasi Pakistan berulang kali memblokir TikTok atau mengancam pemblokiran karena konten yang dianggap tidak bermoral. Mereka menyoroti video yang memuat unsur LGBTQ dan seksual sebagai alasan utama. Di wilayah Balochistan, seorang ayah lain juga mengaku merencanakan pembunuhan putrinya yang berusia 14 tahun setelah video TikTok milik anaknya dianggap mencemarkan nama baik keluarga.

Kesimpulan: Media Sosial Jadi Pemicu Kekerasan

Kasus tragis ini menggambarkan bagaimana media sosial seperti TikTok bisa memicu konflik di negara dengan aturan sosial yang ketat. Pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencegah kekerasan serupa terjadi lagi, terutama yang mengatasnamakan kehormatan keluarga.

Baca Juga : Mayat Bayi Ditemukan Terkubur di Pemakaman Dusun Wonogiri

Exit mobile version