Majalahbet, Jakarta – Amerika Serikat mulai kehilangan daya tarik di mata turis asing. Para wisatawan internasional mengurangi kunjungan mereka, sehingga industri pariwisata AS berisiko merugi hingga triliunan rupiah sepanjang 2025.
WTTC Prediksi Kerugian Capai Rp 200 Triliun
World Travel and Tourism Council (WTTC) memprediksi Amerika Serikat akan kehilangan sekitar USD 12,5 miliar atau lebih dari Rp 200 triliun dari belanja turis asing tahun ini. Laporan yang WTTC susun bersama Oxford Economics menempatkan AS sebagai satu-satunya negara yang mengalami penurunan belanja wisatawan internasional.
WTTC menilai kebijakan imigrasi ketat selama masa pemerintahan Donald Trump sebagai salah satu penyebab utama. Mereka menegaskan bahwa kebijakan itu telah menurunkan minat wisatawan asing untuk berkunjung ke AS.
Presiden WTTC Menyebut Pemerintah Harus Bertindak
Presiden WTTC, Julia Simpson, meminta Pemerintah AS segera turun tangan menyelamatkan sektor pariwisata.
“Negara lain menyambut wisatawan dengan karpet merah, tetapi Pemerintah AS justru memberi kesan menutup diri,” ujarnya.
Kebijakan Trump dan Politik AS Pengaruhi Persepsi Wisatawan
Simpson menjelaskan bahwa kebijakan keras terhadap imigrasi, pernyataan politik yang kontroversial, dan tarif dagang membuat banyak konsumen asing menghindari AS.
Beberapa wisatawan bahkan memutuskan untuk memboikot produk Amerika dan membatalkan rencana perjalanan.
Ketakutan Jadi Alasan Turis Enggan Datang
Simpson mengungkapkan bahwa banyak calon wisatawan merasa khawatir.
“Mereka takut visanya bermasalah atau khawatir ditahan tanpa alasan,” jelasnya.
Data Pemerintah Perkuat Prediksi WTTC
Departemen Perdagangan AS mencatat penurunan jumlah kunjungan sejak 2020. Wisatawan dari Inggris dan Korea Selatan menurun hampir 15%, sementara turis dari Jerman, Irlandia, dan Spanyol turun lebih dari 20%.
Dari Kanada, pemesanan liburan awal musim panas menyusut hingga 20%.
Warga AS Justru Pilih Liburan ke Luar Negeri
Saat kunjungan wisatawan asing menurun, warga Amerika justru lebih sering bepergian ke luar negeri. Akibatnya, uang wisata yang seharusnya masuk ke dalam negeri justru mengalir ke negara lain.
Pariwisata Pegang Peran Vital dalam Ekonomi AS
Pada 2024, sektor pariwisata menyumbang sekitar USD 2,6 triliun bagi ekonomi AS, menciptakan lebih dari 20 juta lapangan kerja, dan menyumbang USD 585 miliar dalam bentuk pajak—sekitar 7% dari total penerimaan negara.
Baca Juga : Crystal Palace Kalahkan Manchester City 1-0 dan Juara Piala FA 2025
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA