
Hakim Hentikan Sementara Perintah Donald Trump soal Mahasiswa Asing Harvard
Mei 25, 2025Majalahbet, Jakarta – Hakim Distrik Amerika Serikat, Allison D. Burroughs, mengeluarkan perintah penahanan sementara yang memblokir kebijakan Presiden Donald Trump. Sebelumnya, Departemen Keamanan Dalam Negeri mencabut izin Universitas Harvard untuk menerima atau mempertahankan mahasiswa asing.
Pemerintah Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing
Departemen Keamanan Dalam Negeri secara resmi menghentikan sertifikasi program mahasiswa asing milik Harvard. Pemerintah bahkan memerintahkan mahasiswa asing yang masih kuliah untuk segera pindah atau kehilangan status hukum mereka.
Namun, dengan adanya putusan dari hakim federal, mahasiswa asing saat ini masih bisa tetap terdaftar hingga sidang lanjutan digelar pekan depan.
Harvard Ajukan Gugatan Hukum terhadap Pemerintah
Sebagai bentuk perlawanan, Universitas Harvard mengajukan gugatan hukum pada Jumat. Gugatan ini menyusul pengumuman pemerintah sehari sebelumnya yang menyatakan niat untuk memblokir izin pendaftaran mahasiswa asing.
Dalam pengaduan yang diajukan ke Pengadilan Distrik Massachusetts, Harvard menuduh kebijakan pemerintah melanggar hak Amandemen Pertama yang menjamin kebebasan institusi akademik.
Harvard Tuding Pemerintah Lakukan Pembalasan
Harvard dengan tegas menyebut tindakan pemerintah sebagai bentuk pembalasan politik. Gugatan tersebut mencantumkan nama Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Jaksa Agung Pam Bondi sebagai pihak tergugat.
Universitas itu menilai, pemerintah berusaha mencampuri urusan kurikulum, tata kelola, dan kebebasan berpikir di kampus.
Pemerintah Sebut Gugatan Hambat Kewenangan Presiden
Sebaliknya, juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri, Tricia McLaughlin, menyatakan bahwa gugatan tersebut melemahkan otoritas presiden. Ia menegaskan bahwa menerima mahasiswa asing adalah hak istimewa, bukan hak mutlak, bagi universitas.
McLaughlin juga menambahkan bahwa pemerintahan Trump berkomitmen memperbaiki sistem visa pelajar, dan tidak akan gentar menghadapi gugatan apa pun.
Pemerintah Cabut Sertifikasi Mahasiswa Asing Harvard
Langkah Trump untuk mencabut sertifikasi Program Mahasiswa dan Pengunjung Pertukaran milik Harvard berdampak besar. Sekitar 6.000 mahasiswa asing, atau 25% dari total mahasiswa Harvard, terancam kehilangan izin tinggal.
Tindakan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk dari internal Gedung Putih sendiri.
Gedung Putih Serang Harvard
Juru bicara Gedung Putih, Abigail Jackson, mengkritik Harvard karena dianggap gagal menciptakan lingkungan kampus yang aman. Ia bahkan menyindir kampus tersebut karena tidak memberantas kelompok anti-Amerika dan pro-teroris di dalam institusinya.
Pernyataan ini menambah panas hubungan antara pemerintah dan dunia pendidikan tinggi.
Media Mahasiswa dan Harvard Kecam Trump
Redaksi surat kabar mahasiswa The Crimson turut mengecam kebijakan Trump. Mereka menilai pemerintah menjadikan mahasiswa asing sebagai korban tambahan dalam konflik politik.
Sementara itu, Harvard menolak tunduk pada tuntutan reformasi dari Gugus Tugas Pemberantasan Anti-Semitisme yang diajukan pemerintah.
Presiden Harvard Menyebut Kebijakan Ini Mengancam Pendidikan Global
Presiden Harvard, Alan M. Garber, menyampaikan penolakan keras terhadap kebijakan pemerintah. Dalam surat resminya kepada komunitas kampus, ia menyatakan bahwa keputusan ini membahayakan masa depan ribuan pelajar dan akademisi dari seluruh dunia.
Ia juga memperingatkan bahwa kebijakan tersebut bisa menjadi preseden buruk bagi universitas lain di Amerika Serikat.
Harvard Sudah Ajukan Gugatan Sebelumnya
Gugatan kali ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Harvard telah menggugat pemerintah karena pencabutan dana penelitian federal senilai lebih dari US$2 miliar. Pemerintah mencabut dana itu setelah universitas menolak menjalankan reformasi.
Dengan dua gugatan besar ini, konflik antara Harvard dan pemerintahan Trump semakin memanas dan berpotensi menjadi isu nasional.
Baca Juga : Erick Thohir Tunjuk Persib Bandung Jadi Tuan Rumah Piala Presiden 2025
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA