
Dukun Pesugihan Bunuh Kepsek SD dengan Campuran ‘Air Doa’ Campur Sianida
Mei 25, 2025Majalahbet, Jakarta – Wahid, seorang dukun berusia 27 tahun dari Dukuh Jerotengah, Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kebumen, membunuh Muhsan Ngali, kepala sekolah SD berusia 55 tahun. Wahid menyuntikkan racun potassium sianida ke dalam air yang dia berikan kepada Muhsan saat melakukan ritual pesugihan di Petilasan Pager Suruh. Setelah meneguk seperempat botol air tersebut, Muhsan langsung jatuh dan meninggal dunia. Polisi menyatakan bahwa Wahid melakukan aksi ini pada Jumat, 16 Mei 2025, sekitar pukul 00.00 WIB.
Awal Pertemuan dan Penyebab Konflik
Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith, menjelaskan bahwa Wahid dan Muhsan mulai berkenalan pada Maret 2025. Muhsan meminta Wahid melakukan ritual pesugihan agar mendapatkan kekayaan. Wahid, yang mengaku sebagai dukun, menyambut permintaan Muhsan. Tetapi, dalam percobaan pertama dan kedua, Wahid gagal memenuhi keinginan Muhsan. Muhsan kemudian marah dan menghina Wahid dengan kata-kata kasar. Pada 14 Mei 2025, Muhsan kembali menghubungi Wahid dan mengajak melakukan ritual lagi. Wahid merasa tersinggung dan sakit hati, sehingga memutuskan untuk membunuh Muhsan.
Pada hari berikutnya, 15 Mei 2025, pukul 10.30 WIB, Wahid membeli racun potassium sianida untuk digunakan saat ritual ketiga. Malam harinya, pukul 19.30 WIB, Wahid dan Muhsan pergi ke Petilasan Pager Suruh. Wahid meminta Muhsan meminum air yang telah dicampur racun tersebut. Setelah Muhsan meneguk seperempat botol, ia batuk-batuk dan langsung jatuh tidak sadarkan diri. Polisi menyatakan bahwa Wahid berusaha menghilangkan jejak dengan membuang sisa racun di saluran irigasi, serta membawa kabur sepeda motor dan handphone milik Muhsan. Ia juga membuang dompet Muhsan ke saluran irigasi. Polisi menemukan mayat Muhsan pada Senin, 19 Mei 2025, sekitar pukul 11.45 WIB.
Wahid Mengaku Bisa Membuat Orang Kaya
Wahid mengaku mampu membuat siapa saja menjadi kaya melalui ritual khusus yang menggunakan air dan mantra. Dia menyatakan bahwa dia membacakan doa pada air mineral dan mencampurnya dengan potassium sianida. Wahid menjelaskan bahwa dia memakai racun ini agar korban meninggal dunia saat meneguk air tersebut. Saat ini, polisi menahan Wahid di Mapolres Kebumen untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasus ini menarik perhatian karena praktik pesugihan beracun yang mematikan melibatkan dirinya.
Baca Juga : Pria di Wonosobo Emosi dan Aniaya Ayah Kandung Setelah Disuruh Perbaiki Keran