Majalahbet, Jakarta – Pada hari Minggu pagi, 30 Maret 2025, Myanmar dilanda gempa bumi dengan kekuatan besar yang menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah. Menurut laporan awal, gempa ini tercatat dengan magnitudo 6,8 skala Richter dan pusatnya berada di kedalaman sekitar 10 kilometer, di wilayah barat negara tersebut, dekat dengan perbatasan Bangladesh. Sumber gempa ini berada di daerah yang relatif padat penduduknya, menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran di kalangan warga.
Kerusakan Infrastruktur yang Parah
Gempa yang terjadi sekitar pukul 08:00 waktu setempat ini menyebabkan sejumlah bangunan dan infrastruktur utama di kota-kota besar Myanmar, termasuk ibu kota Naypyidaw dan Yangon, mengalami kerusakan parah. Jembatan, jalan raya, serta beberapa gedung bertingkat rusak berat. Salah satu bangunan yang paling terdampak adalah sebuah rumah sakit di Yangon, yang dilaporkan roboh sebagian, menambah beban bagi upaya penyelamatan yang sedang berlangsung.
Selain itu, beberapa daerah yang lebih terpencil di wilayah barat Myanmar mengalami kerusakan lebih parah, dengan laporan awal menunjukkan bahwa banyak rumah penduduk runtuh dan mengubur mereka yang berada di dalamnya.
Korban Jiwa dan Cedera
Badan Penanggulangan Bencana Myanmar (BDPM) melaporkan bahwa sejauh ini, lebih dari 200 orang dilaporkan tewas akibat gempa ini, sementara lebih dari 500 orang lainnya terluka. Angka korban diperkirakan akan terus meningkat, mengingat masih banyak area yang sulit dijangkau oleh tim penyelamat.
Pihak berwenang setempat telah menerjunkan tim medis dan SAR (Search and Rescue) untuk mencari korban yang terjebak di reruntuhan. Namun, tantangan logistik di daerah-daerah yang terdampak berat menyebabkan penundaan dalam proses evakuasi. Selain itu, listrik dan komunikasi di beberapa wilayah juga terganggu, memperburuk upaya penyelamatan.
Tanggap Darurat dan Bantuan Internasional
Pemerintah Myanmar telah mengumumkan status tanggap darurat di daerah-daerah yang terdampak gempa. Bantuan kemanusiaan juga mulai mengalir dari negara-negara tetangga dan organisasi internasional.
Pemerintah Myanmar juga mendesak warga untuk tetap waspada, mengingat kemungkinan terjadinya gempa susulan dalam beberapa hari ke depan.
Peringatan Akan Ancaman Gempa Susulan
Pusat Seismologi Myanmar memperingatkan bahwa meskipun gempa utama telah berlalu, kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil masih ada. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tetap mengikuti protokol keselamatan dan waspada terhadap tanda-tanda gempa yang bisa terjadi kapan saja.
Baca Juga : Hilal Terlihat di Arab Saudi, 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 30 Maret 2025
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA