Majalahbet, Jakarta – Pada Sabtu (15/3), ratusan demonstran Yahudi menggelar unjuk rasa di dalam Trump Tower, New York, mendukung warga Palestina dan menuntut pembebasan Khalil, seorang aktivis mahasiswa Palestina yang ditahan oleh otoritas AS. Para demonstran mengenakan kaus merah bertuliskan “Orang Yahudi katakan berhenti mempersenjatai Israel” dan berunjuk rasa selama lebih dari satu jam di dalam gedung pencakar langit tersebut.
Penangkapan Demonstran oleh Polisi
Polisi menangkap 98 orang yang berunjuk rasa dengan membawa panji kelompok “Jewish Voice for Peace” atas berbagai pelanggaran hukum. Para demonstran meneriakkan slogan “lawan Nazi, bukan mahasiswa,” yang merujuk pada tindakan keras Presiden Trump terhadap mahasiswa asing yang terlibat dalam protes pro-Palestina. Helikopter dan drone terbang di atas gedung sementara polisi berusaha membubarkan massa.
Tuntutan untuk Pembebasan Mahmoud Khalil
James Schamus, pembuat film dan profesor Columbia, menyampaikan bahwa orang-orang Yahudi di New York menuntut pembebasan Mahmoud Khalil, yang ditangkap tanpa dasar yang jelas. Schamus menuduh Trump telah menangkap Khalil hanya karena pandangannya yang dianggap berpihak pada Hamas. “Rezim Trump-Musk telah menjelaskan bahwa mereka tidak mendakwa Khalil dengan kejahatan apa pun,” ujarnya.
Respon dari Universitas Columbia dan Pemerintah AS
Universitas Columbia, tempat Khalil belajar, mengumumkan telah mengeluarkan sejumlah mahasiswa yang terlibat dalam protes pro-Palestina tahun lalu. Ini terjadi setelah pemerintahan Trump memangkas dana federal bagi universitas tersebut. Sementara itu, Khalil sendiri ditahan oleh otoritas imigrasi AS pada 9 Maret, dan upaya pemerintahan Trump untuk mencabut kartu hijau Khalil menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk para pendukung kebebasan berekspresi.
Protes Lainnya di New York
Selain aksi di Trump Tower, demonstrasi juga terjadi di Times Square dan di luar pengadilan New York pada Sabtu (15/3). Aktivis pro-Palestina memegang plakat dan bendera dengan tema “Perjuangkan Hak Kami” sebagai bentuk dukungan terhadap Khalil. Seorang hakim federal di New York akan segera mendengarkan argumen yang mendukung dan menentang penahanan Khalil.
Kesimpulan
Demonstrasi ini mencerminkan ketegangan yang terus berkembang antara kelompok pro-Palestina dan kebijakan pemerintahan Trump terkait isu-isu seperti pembebasan Khalil, tindakan keras terhadap protes pro-Palestina, dan kebijakan AS terhadap Israel. Aksi ini juga menunjukkan solidaritas dari kelompok Yahudi yang menuntut perubahan dalam kebijakan luar negeri AS terkait Israel.
Baca Juga : Amerika Serikat Serang Milisi Houthi di Yaman, 20 Orang Tewas dalam Serangan Pertama
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA