Majalahbet, Jakarta – Penerbangan Japan Airlines (JAL) yang dijadwalkan terbang dari Melbourne ke Tokyo/Narita pada 1 Desember 2024 mengalami keterlambatan lebih dari 3 jam. Keterlambatan ini disebabkan oleh hasil pemeriksaan alkohol yang tinggi pada dua pilot yang seharusnya menerbangkan pesawat tersebut. Akibatnya, penerbangan JL744 mengalami penundaan keberangkatan selama 3 jam 11 menit, menyebabkan ketidaknyamanan bagi 103 penumpang yang harus menunggu di bandara.
Kadar Alkohol Terlalu Tinggi Sebelum Terbang
Dilansir dari Traicy, Kamis (12/12/2024), kedua pilot, yang masing-masing dijuluki Kapten A dan Kapten B, melakukan tes napas mandiri di hotel mereka sekitar pukul 05:00 waktu setempat. Namun, tes tersebut menunjukkan kadar alkohol dalam tubuh mereka melebihi batas yang ditentukan oleh maskapai. Kapten A kemudian meminta penundaan selama satu jam karena alasan sakit, sementara Kapten B melanjutkan perjalanan ke bandara.
Tes Tambahan dan Prosedur di Bandara
Setelah menjalani tes tambahan di bandara, Kapten B dinyatakan masih memiliki kadar alkohol yang tinggi dalam tubuhnya. Kapten B kemudian menjalani beberapa tes lagi hingga akhirnya kadar alkoholnya turun ke bawah batas yang aman pada pukul 08:15. Sementara itu, Kapten A menjalani tes ulang di hotel dan memperoleh hasil yang sesuai dengan standar. Ia pun menuju bandara pada pukul 06:00 untuk melanjutkan tugasnya.
Keterlambatan Keberangkatan Pesawat
Akibat penundaan tersebut, penerbangan JL744 akhirnya berangkat pada pukul 10:31, terlambat 3 jam 11 menit dari jadwal awal. Pesawat yang membawa 103 penumpang dan 11 awak pesawat, termasuk dua kapten, satu kopilot, dan delapan pramugari, tiba di Tokyo/Narita pada pukul 17:57 sore.
Investigasi Internal Japan Airlines
Maskapai Japan Airlines melakukan investigasi internal setelah kejadian tersebut. Investigasi mengungkapkan bahwa Kapten A dan Kapten B telah mengonsumsi alkohol lebih dari ketentuan perusahaan sehari sebelum bertugas. Antara pukul 2 siang dan 4 sore pada tanggal 30 November, keduanya mengunjungi restoran di dekat hotel dan mengonsumsi dua gelas soda dan dua botol anggur. JAL memiliki pedoman internal yang mengharuskan pilot tidak mengonsumsi lebih dari empat minuman (setara 40 gram alkohol murni) dalam 12 jam sebelum shift kerja.
Peringatan dari Pemerintah
Insiden ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Japan Airlines. Sebelumnya, pada bulan April 2024, seorang pilot JAL yang terbang dari Dallas/Fort Worth ke Tokyo/Haneda menyebabkan pembatalan penerbangan akibat mabuk.
Tanggapan Japan Airlines
Terkait insiden terbaru ini, perwakilan JAL mengungkapkan, “Kami menanggapi situasi ini dengan serius, terutama setelah menerima peringatan keras.” JAL berkomitmen untuk memastikan keselamatan penerbangan dan melaksanakan prosedur ketat dalam pengawasan kesehatan dan kelayakan kru pesawat.
Baca Juga : FIFA Pilih Arab Saudi Sebagai Tuan Rumah Pada Piala Dunia 2034
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA