Cikarang, Jawa Barat – Kehebohan melanda masyarakat Cikarang menyusul ditemukannya seorang remaja berusia 14 tahun tewas tertabrak kereta api di jalur rel yang melintas di wilayah tersebut, pada (27/08/2024). Dugaan sementara menyebutkan bahwa remaja tersebut mengakhiri hidupnya sendiri, mengingat ditemukannya sebuah surat wasiat di dekat lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban diketahui bernama (Putriyan). Identitasnya berhasil dikonfirmasi melalui kartu pelajar yang ditemukan di saku celananya. Warga sekitar yang pertama kali menemukan jasad korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
“Saat ditemukan, kondisi korban sudah tidak bernyawa dengan luka yang cukup parah di bagian kepala. Di dekat tubuh korban, kami menemukan sebuah surat yang diduga sebagai surat wasiat,” ujar Kapolsek Cikarang, Kompol (Sutrisno).
Isi surat wasiat tersebut hingga kini masih dirahasiakan oleh pihak kepolisian dengan alasan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa dalam surat tersebut korban mencurahkan isi hatinya mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya.
“Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk teman-teman korban dan keluarga. Kami juga akan melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban,” tambah Kompol (Sutrisno).
Dugaan Depresi
Beberapa teman dekat korban mengungkapkan bahwa belakangan ini korban terlihat murung dan sering menyendiri. Mereka menduga bahwa korban mengalami depresi akibat masalah pribadi yang tidak diketahui secara pasti.
“Dia sering cerita kalau lagi sedih, tapi tidak mau ngasih tahu masalahnya apa. Kita semua kaget dengan kejadian ini,” ujar Teman Korban.
Sementara itu, orang tua korban tampak sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka tidak menyangka bahwa anak kesayangan mereka tega mengakhiri hidupnya sendiri.
“Saya tidak tahu apa yang menjadi penyebab anak saya melakukan hal seperti ini. Dia anak yang baik dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ingin bunuh diri,” ujar ibu korban sambil terisak.
Pentingnya Kesehatan Mental
Kasus kematian remaja akibat bunuh diri ini kembali menyoroti pentingnya kesehatan mental, terutama di kalangan remaja. Pakar kesehatan mental, mengatakan bahwa depresi merupakan salah satu penyebab utama bunuh diri pada remaja.
“Depresi tidak boleh dianggap remeh. Jika dibiarkan, depresi dapat berujung pada tindakan yang fatal seperti bunuh diri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental remaja,”
Pihak sekolah tempat korban bersekolah juga turut berduka cita atas meninggalnya salah satu siswanya. Pihak sekolah berjanji akan memberikan pendampingan psikologis kepada siswa-siswa lainnya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami akan meningkatkan upaya untuk memberikan pendidikan tentang kesehatan mental kepada siswa-siswa kami. Kami berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua,” ujar kepala sekolah (nama sekolah).
Pencegahan Bunuh Diri
Untuk mencegah terjadinya kasus bunuh diri, masyarakat perlu lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Jika ada orang di sekitar kita yang menunjukkan tanda-tanda depresi, segera berikan dukungan dan ajak mereka untuk mencari bantuan profesional.
Beberapa tanda-tanda depresi yang perlu diwaspadai antara lain:
– Perasaan sedih yang berkepanjangan
– Kehilangan minat pada aktivitas yang biasa disukai
– Perubahan pola makan dan tidur
– Mudah marah atau merasa tersinggung
– Perasaan tidak berharga atau bersalah
– Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup
PERINGATAN! Artikel yang kami beritakan bukan untuk ditujukan atau mendorong siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan pemikiran ingin mengakhiri hidup segera konsultasikan kepada Dokter terkait.
Baca Juga : Hukuman Selesai, Sandro Tonali Lahir Kembali di Newcastle
Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Menggunakan E-Wallet DANA