Munculnya Gerbang Neraka di Turkmenistan Masih Menjadi Misteri

Munculnya Gerbang Neraka di Turkmenistan Masih Menjadi Misteri

June 27, 2024 0 By majalahbet

Majalahbet, Jakarta – Gerbang Neraka muncul di Turkmenistan, Sebuah lubang api yang terbakar dan menyala sejak tahun 1971 di padang pasir Turkmenistan. Hal ini terjadi akibat adanya gas bernama metana yang keluar dari lubang neraka tersebut.

‘Gerbang Neraka’ yang juga dikenal sebagai Kawah Darvaza berlokasi di dekat desa dengan nama yang sama.
Kawah ini dipenuhi bahan bakar metana dan api yang menyala terus hingga saat ini di gurun Turkmenistan.

seorang penjelajah asal Kanda George Kouronis, menjadi orang pertama yang ‘terjun’ langsung ke dalam kawah tersebut pada tahun 2013. Kouronis mengatakan bahwa penyebab kemunculan ‘Gerbang Neraka’ ini masih menjadi misteri yang harus dipecahkan.

 

“Kisah di balik terbentuknya “Gerbang Neraka” ini masih menjadi misteri. Dan tidak ada tempat lain yang seperti ini di belahan Bumi mana pun,” ungkap Kourounis kepada National Geographic.

“Hal ini merupakan kejadian yang sangat unik, karena tidak ada tempat lain di mana ada lubang api seperti gerbang menuju neraka yang terbakar yang dikeluarkan dari tanah dengan tekanan tinggi,” ujarnya.

Asal usul mengenai Kawah Darvaza atau Gerbang Neraka ini masih diperdebatkan hingga saat ini. Tapi teori yang paling sering muncul dan mudah diterima adalah akibat ekspedisi Soviet yang mengeksplorasi gas alam.

Anatoly Bushmakin, ahli geologi Turkmenistan, mengklaim lubang bor tersebut dibakar pada tahun 1971 usai dikhawatirkan mengeluarkan gas beracun.

 

“Ahli geologi Soviet mulai mengebor lubang bor untuk mencari gas di tempat ini pada tahun 1971,” ungkap ahli geologi Turkmenistan, Anatoly Bushmakin.

Menurut dia peralatan pengeboran mengebor ke dalam gua bawah tanah, dan terbentuklah sebuah lubang runtuhan yang dalam.

Lubang tersebut menyebabkan tanah di sekitar rig runtuh, sehingga infrastruktur pengeboran ikut runtuh dan menciptakan kebocoran raksasa dari cadangan gas alam tersebut.

Begitu tanah terbuka, gas metana dan asap berbahaya lainnya mulai mengepul dari kawah yang berdiameter sekitar 70 meter dan berkedalaman 30 meter.

Toko Game Online Terpecaya

Gerbang Neraka Juga Disebut Sebagai Kawah Gas Darvaza

Para ahli geologi saat itu mencari cara, untuk mencegah agar penduduk desa tidak terpapar gas beracun dari insiden tersebut. Mereka kemudian memutuskan membakar dinding kawah dan mengira api akan membakar metana dalam beberapa minggu sebelum akhirnya padam.

“Karena khawatir kawah itu akan mengeluarkan gas beracun, para ilmuwan mengambil keputusan untuk membakarnya. Dengan berpikir bahwa gas itu akan terbakar dengan cepat dan hal ini juga dapat menyebabkan kobaran api padam,” ucap Bushmakin.

Namun, api justru terus menyala. Selama 53 tahun kemudian kawah gas Darvaza masih menjadi kobaran api.

 

Gerbang Neraka ini terletak di atas Cekungan Amu-Darya. Sebuah provinsi minyak dan gas alam yang sangat produktif yang membentang di Turkmenistan dan Uzbekistan.

Gas alam dalam jumlah besar, terutama metana, merembes melalui kerak bumi di seluruh cekungan.

Kawah ini kemungkinan besar terhubung dengan cadangan gas metana yang mudah terbakar yang menyediakan bahan bakar yang tampaknya tak terbatas untuk api. Sisa-sisa pengeboran yang hangus diperkirakan berada di suatu tempat di dalam kawah.

 

Gerbang Neraka Menjadi Cagar Alam Yang Dapat di Kunjungi

Meskipun Gerbang Neraka berbahaya, lubang api tersebut tidak dipagari dan mereka yang mencari sensasi ekstrem dapat berdiri tepat di pinggirnya. Namun anda perlu berhati-hati dengan resiko tanah berpasirnya, karena sering runtuh.

“Wisatawan asing yang pernah mengunjungi kawah api merasakan perasaan campur aduk – kagum melihat pemandangan tersebut dan juga merasa orang-orang Turkmenistan bertindak ceroboh. Karena membiarkan gas tersebut menyala begitu saja selama bertahun-tahun,” ungkap Begli Atayev, yang bekerja di sebuah biro perjalanan di Ashgabat.

Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdymukhamedov menetapkan cagar alam negara di gurun Karakum seluas 90.000 hektare (220.000 ekar), termasuk kawah Derweze, pada tahun lalu.

 

“Tugas utama cagar alam baru ini adalah melestarikan salah satu gurun terbesar di planet ini dan menyelesaikan masalah lingkungannya,” ungkap Ovez Kurbanov dari Institut Nasional Gurun, Flora, dan Fauna. Beragam flora dan fauna di kawasan tersebut juga menjadikannya tempat yang tepat untuk penelitian dan ekowisata, tambahnya.

“Landmark seperti kawah yang terbakar sangat menarik bagi orang-orang yang suka bepergian dan para peneliti di berbagai bidang,” tambahnya.

Para wisatawan dapat melakukan safari dengan menggunakan jip maupun sepeda motor quad atau menunggang unta di sepanjang bukit pasir yang bergeser di Karakum, ungkap pejabat pariwisata negara bagian tersebut.

“Tugas utama kami adalah menciptakan citra yang menarik, Tentang keunikan Turkmenistan sebagai tujuan wisata,” katanya.

Baca Juga : Vidio Viral Opa Ambon Mesum, Pemeran Rupanya Tetanggaan

 

Tips Dan Trick Cara Cuan Dengan Cepat Dengan Menggunakan E-Wallet DANA