Majalahbet, Jakarta – Korsel balas dendam usai diserang dengan balon berisi sampah dan tinja hewan dari Korut. Korea Selatan bakal memutar berbagai lagu K-Pop. Termasuk BTS di perbatasannya dengan Korea Utara.
Sebagai aksi balas dendam terkait kiriman balon berisi sampah dan tinja hewan dari Pyongyang tersebut.
Pemutaran lagu ini bagian dari rencana militer Korsel memasang kembali sepiker berdaya tinggi. Di perbatasannya dengan Korut sejak enam tahun terakhir.
Berita mengenai kecaman global terhadap program rudal Pyongyang, segmen mengenai keberhasilan industry Korsel dan laporan cuaca. Termasuk lagu-lagu K-Pop, yang hits dari supergrup BTS, yang anggotanya saat ini sedang menjalani wajib militer, juga diputar. “bunyi laporan dari The Washington Times mengutip koran Korsel Chosun Ilbo.
Menurut koran tersebut, militer Korsel juga akan memutar siaran yang dijuluki “Suara Kebebasan”. Yang dimulai dari lagu kebangsaan dan penjelasan mengapa Seoul melakukan kegiatan propaganda baru.
Dari laporan pada Senin (10/06), Korsel bakal memasang puluhan sepiker. Yang ditumpuk di sebuah rak besar setinggi enam meter dan lebar 3 meter. Dibeberapa titik di perbatasan zona demiliterisasi (DMZ).
Puluhan sepiker ini akan digunakan untuk memutar pesan propaganda Korsel. Seperti soal kebebasan dan budaya pop Negeri Ginseng yang selama ini dilarang keras oleh Pyongyang.
Pada output maksimum, sepiker-sepiker ini dapat memancarkan suara dan musik 20 kilometer lebih ke wilayah Korut dari perbatasan. Cukup jauh untuk menjangkau banyak tantara dan warga sipil.
Dari pemberitaan Chosun Ilbo, Washington Times juga melaporkan militer Korsel. Akan memutar propaganda bervolume tinggi ke arah Korut selama dua jam.
Sebelumnya, Kantor Kepresidenan Korsel mengatakan keputusan ini menjadi langkah terukur yang diambil sebagai respons atas kiriman balon Korut.
Langkah Korsel ini Sudah Pernah Digunakan Sejak Tahun 1950
Pihak Korsel mengatakan propaganda pengeras suara itu kemungkinan akan sulit diterima pemerintah Korut.
Namun, Korea Selatan berharap pesan propaganda ini dapat membawa pesan dan harapan untuk militer dan warga Korea Utara.
“Meskipun langkah-langkah yang kami ambil mungkin sulit untuk ditanggung rezim Korea Utara. Langkah-langkah ini akan menyampaikan pesan cerah serta harapan kepada militer dan warga Korea Utara,” tulis pernyataan tersebut.
Propaganda menggunakan pengeras suara merupakan salah satu taktik Korea Selatan yang digunakan untuk menghadapi Korea Utara. Taktik ini sudah dilakukan Korsel sejak Perang Korea pada 1950-1953.
Mantan Presiden Park Geun Hye menilai propaganda ini berhasil membuat sebagian warga Korut memberontak dan membelot ke Korsel.
Baca Juga : Pesta Berdarah Sikka, Pria Tewas Ditikam Saat Acara di Gelar