
2 Mobil Tangki Pertamina Dibajak Pendemo Dan Dibawa Ke Depan Istana
March 18, 2019
Berita Terkini – Pada hari Minggu (18/03/2019) ini, 2 unit mobil tangki Pertamina yang mengangkut 32 ribu liter bahan bakar minyak (BBM) dibajak oleh massa pendemo yang berasal dari massa serikat pekerja. Massa pendemo diketahui merupakan Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki Pertamina yang merasa di PHK secara sepihak.
Saat ini pun diketahui kedua mobil Pertamina tersebut sudah diamankan Polres Jakarta Pusat. Pihak PT Pertamina kemudian menjelaskan bahwa aksi pembajakan mobil tangki BBM tidak ada kaitannya dengan aksi unjuk rasa para Awak Mobil Tangki (AWT).
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Rudy Permana mengatakan bahwa aksi pembajakan merupakan tindakan kriminal yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum.
“Tidak ada kaitan antara demo yang saat ini sedang dimediasi, aksi ini tetap merupakan tindakan melanggar hukum. Siapapun mereka, di mata hukum adalah tindakan kriminal. Mengganggu aset negara dan distribusi penyaluran BBM,” ungkap Rudy.
Aksi demo pun berlangsung hingga pukul 12.00 WIB, polisi berusaha melakukan mediasi antara massa dengan pihak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga yang dituntut oleh massa. AWT menuntut atas pemberhentian yang terjadi pada mereka.
Namun Rudy Permana sendiri mengklaim bahwa AWT banyak melakukan kegiatan yang melanggar aturan perusahaan. Hal tersebutlah pemicu karyawan AMT diberhentikan.
“Ini panjang historisnya. Mereka diberhentikan dengan berbagai macam alasan, karena mereka melanggar ketentuan akhirnya kami keluarkan dari lingkungan kerja kami,” ungkap Rudy.
Tangki Pertamina Dibajak Pendemo
Bahkan Rudy mengungkapkan salah satu pelanggaran yang dilakukan oleh para karyawan AMT adalah menyelundupkan pasokan BBM yang seharusnya diantar ke tujuan.
“(AMT) menyimpangkan peruntukan minyak yang mereka angkut. Istilahnya ‘kencing di jalan’,” ungkap Rudy.
Rudy menilai tuntutan yang disuarakan para kru AMT tidak wajar. Dia menegaskan bahwa perusahaan tidak akan mengabulkan permintaan mereka.
“Mereka sudah menuntut di luar kewajaran. Keputusan pengadilan sudah jelas kalau mereka tidak berhak atas tuntutan mereka,” ungkap Rudy.
Selain menuntut soal pmutusan kerja secara sepihak, mereka juga memperjuangkan gak para tenaga kerja yang memasuki massa pensiun.
“Kami yang mayoritas pekerja telah berpuluh-puluh tahun di-PHK secara tidak manusiawi hanya melalui SMS tanpa ada hak-hak sedikitpun yang dibayarkan. Hingga dampak bagi kita 120 anak-anak temen kita yang usia wajib belajar sudah putus sekolah. Yang kedua, 148 teman-teman kita yang memasuki usia pensiun harus hidupnya terlunta-lunta karena hak-hak tidak juga dibayarkan oleh anak perusahaan Pertamina yaitu PT Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petropin,” jelasnya.
Simak Juga : Situs Daftar Slot Anti Rungkat Mudah Menang Terpercaya 2023
Situs slot online dengan random 100 akun VIP Tiap harinya, Depo pertama di jamin langsung maxwin. Depo dana dan pulsa tanpa potongan. Rekomendasi banget dengan persentase menang tinggi.